tag:blogger.com,1999:blog-77454254783188112112024-03-06T00:22:06.070-08:00Islamic Sentral" Sampaikanlah dariku, walaupun hanya satu ayat."Mafhum HadithUnknownnoreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-42319889247717470662012-03-11T21:07:00.000-07:002012-03-05T21:18:44.391-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (10)<b>Said Bin Zaid ra</b><br />
<i>Kekasih Kepada Yang Maha Pengasih</i> <br />
<br />
Zaid
bin 'Amr Bin Nufayl berdiri dari orang banyak yang berdesak-desak
menyaksikan kaum Quraisy berpesta merayakan salah satu hari besar
mereka. Kaum pria memakai serban Sundusi yang mahal. Kaum wanita dan
anak-anak berpakaian bagus warna menyala, dan mengenakan perhiasan
indah-indah. Haiwan-haiwan ternakpun dipakaikan bermacam-macam
perhiasan ditarik orang untuk disembelih di hadapan patung-patung yang
mereka sembah. <br />
<br />
Zaid bersandar ke dinding Ka'bah seraya
berkata, “Hai kaum Quraisy! Haiwan itu diciptakan oleh Allah. Dialah
yang menurunkan hujan dari langit supaya haiwan-haiwan itu minum
sepuas-puasnya. Dialah yang menumbuhkan rumput-rumput, supaya
haiwan-haiwan itu makan sekenyang-kenyangnya. Kemudian kalian sembelih
haiwan-haiwan itu tanpa menyebut nama-Nya. Sungguh bodoh dan sesat
kalian!” <br /><a name='more'></a>
<br />
Al-Khattab, ayah Saidina Umar ra pun berdiri
menghampiri Zaid, lalu ditamparnya Zaid. Kata Al-Khattab, “Kurang ajar
kamu! Kami sudah sering mendengar kata-katamu yang kotor itu. Namun
kami biarkan saja. Kini kesabaran kami sudah habis!” <br />
<br />
Kemudian
dihasutnya orang-orang jahiliyah supaya menyakiti Zaid. Zaid
benar-benar disakiti mereka dengan sungguh-sungguh sehingga dia
terpaksa menyingkir dari kota Makkah ke bukit Hira'. <br />
<br />
Al
Khatthab menyerahkan urusan Zaid kepada sekelompok pemuda Quraisy untuk
menghalang-halanginya masuk kota. Karena itu Zaid terpaksa pulang
dengan sembunyi-sembunyi. <br />
<br />
Kemudian Zaid bin ‘Amr bin Nufayl
berkumpul ketika orang-orang Quraisy tengah bersama-sama dengan Waraqah
bin Naufal, 'Abdullah bin Jahsy, Uthman bin Harith, dan Umaimah binti
'Abdul Muthalib; bibi Nabi Muhammad SAW. Mereka berbicara mengenai
kepercayaan masyarakat Arab yang sudah jauh tersesat. Kata Zaid, “Demi
Allah! Sesungguhnya saudara-saudara sudah maklum bangsa kita sudah
tidak mempunyai agama. Mereka sudah sesat dan menyeleweng dari agama
Ibrahim yang lurus. Karena itu marilah kita pelajari suatu agama yang
dapat kita pegang jika saudara-saudara ingin beruntung.” <br />
<br />
Keempat-empat
orang itu pergi menemui pendeta-pendeta Yahudi, Nasrani, dan
pemimpin-pemimpin agama lain untuk menyelidiki dan mempelajari agama
Ibrahim yang murni. Waraqah bin Naufal meyakini agama Nasrani.
'Abdullah bin Jahsy dan Uthman bin Harith tidak menemukan apa-apa.
Sedangkan Zaid bin 'Amr bin Nufayl mengalami kisahnya tersendiri: <br />
<br />
Kata
Zaid, “Saya pelajari agama Yahudi dan Nasrani. Tetapi keduanya saya
tinggalkan karena saya tidak memperoleh sesuatu yang dapat
menenteramkan hati saya dalam kedua agama tersebut. Lalu saya berkelana
ke seluruh pelosok mencari agama Ibrahim. Ketika saya sampai ke negeri
Syam, saya diberitahu tentang seorang Rahib yang mengerti Ilmu Kitab.
Maka saya datangi Rahib tersebut, lalu saya ceritakan kepadanya
pengalaman saya belajar agama. <br />
<br />
Kata Rahib tersebut, “Saya tahu
anda sedang mencari agama Ibrahim, hai putra Makkah.” Jawabku, “Betul,
itulah yang saya inginkan!” Kata Rahib, “Anda mencari agama yang dewasa
ini sudah tak mungkin lagi ditemukan. Tetapi pulanglah anda ke negeri
anda. Allah akan membangkitkan seorang Nabi di tengah-tengah bangsa
anda untuk menyempurnakan agama Ibrahim. Bila anda bertemu dengan
beliau, tetaplah anda bersamanya.” <br />
<br />
Zaid berhenti berkelana.
Beliau kembali ke Makkah menunggu Nabi yang dijanjikan. Ketika Zaid
sedang dalam perjalanan pulang, Allah mengutus Muhammad menjadi Nabi
dan Rasul dengan agama yang haq. Tetapi Zaid belum sempat bertemu
dengan beliau, dia dihadang perompak-perompak Badwi di tengah jalan,
dan terbunuh sebelum ia sampai kembali ke Makkah. Sewaktu beliau akan
menghembuskan nafasnya yang terakhir, Zaid menengadah ke langit dan
berkata, “Wahai Allah! Jika Engkau mengharamkanku dari agama lurus ini,
maka janganlah anakku Said diharamkan pula dari padanya.” <br />
<br />
Allah
memperkenankan doa Zaid. Serentak Rasulullah SAW mengajak orang banyak
masuk Islam, Said segera memenuhi panggilan beliau, menjadi pelopor
orang-orang yang beriman dengan Allah dan membenarkan kerasulan
Nabi-Nya, Muhammad SAW. <br />
<br />
Tidak menghairankan jika Said secepat
itu memperkenankan seruan Muhammad. Said lahir dan dibesarkan dalam
rumahtangga yang mencela dan mengingkari kepercayaan dan adat istiadat
orang-orang Quraisy yang sesat itu. <br />
<br />
Said dididik dalam kamar
seorang ayah yang sepanjang hidupnya giat mencari agama yang hak.
Bahkan dia mati ketika sedang berlari kepayahan mengejar agama yang
hak. <br />
<br />
Said masuk Islam tidak seorang diri. Dia Islam
bersama-sama istrinya, Fatimah binti Al-Khattab, adik perempuan Umar
bin al-Khattab. Karena pemuda Quraisy ini masuk Islam, beliau disakiti
dan dianiaya, dipaksa oleh kaumnya supaya kembali kepada agama mereka.
Sebaliknya Said dan istrinya sanggup menarik seorang laki-laki Quraisy
yang paling berbobot baik fisik mahu pun intelektualnya itu masuk ke
dalam Islam. Mereka berdualah yang telah menyebabkan Umar bin
al-Khattab memeluk Islam. <br />
<br />
Said bin Zaid bin 'Amr bin Nufayl
membaktikan segenap daya dan tenaganya yang muda untuk berkhidmat
kepada Islam. Ketika beliau masuk Islam, umurnya belum lebih dari dua
puluh tahun. Beliau turut berperang bersama-sama Rasulullah dalam
setiap peperangan, selain peperangan Badar karena ketika itu beliau
sedang melaksanakan suatu tugas penting lainnya yang ditugaskan oleh
Rasulullah kepadanya. Beliau turut mengambil bahagian bersama-sama kaum
Muslimin mencabut singgasana Kisra Persia dan menggulingkan kekaisaran
Rom. Dalam setiap peperangan yang dihadapi kaum Muslimin, Said selalu
memperlihatkan penampilan dengan reputasi terpuji. Agaknya yang paling
mengejutkan ialah reputasinya yang tercatat dalam peperangan Yarmuk.
Berkata Said bin Zaid bin 'Amr bin Nufayl: <br />
<br />
“Ketika terjadinya
Perang Yarmuk, pasukan kami semuanya berjumlah 24.000 orang tentera.
Sedangkan tentera Rom yang kami hadapi berjumlah 120.000 orang. Musuh
bergerak ke arah kami dengan langkah-langkah yang mantap bagaikan
sebuah bukit yang digerakkan tangan-tangan tersembunyi. <br />
<br />
Di
muka hadapan sekali berbaris pendeta-pendeta, perwira-perwira tinggi,
panglima-panglima, dan Paderi-paderi yang membawa kayu salib sambil
mengeraskan suara mereka membaca doa. Doa itu diulang-ulang oleh
tentera yang berbaris di belakang mereka dengan suara mengguntur.
Tatkala tentera kaum Muslimin melihat musuh mereka seperti itu,
kebanyakan mereka terkejut lalu timbul rasa takut di hati mereka. <br />
<br />
Abu
Ubaidah mengobarkan semangat jihad kepada mereka. Kata Abu Ubaidah
dalam pidatonya antara lain, “Wahai hamba-hamba Allah! Menangkanlah
agama Allah! Pasti Allah akan menolong kamu dan memberikan kekuatan
kepada kamu! Wahai hamba-hamba Allah! Tabahkanlah hati kalian! Karena
ketabahan adalah jalan keluar dari kekafiran, jalan mencapai keredhaan
Allah dan menolak kehinaan. Siapkan lembing dan perisai! Tetaplah
tenang dan diam, kecuali dzikrullah (mengingat Allah) dalam hati
masing-masing. Tunggulah perintah saya selanjutnya. Insya Allah!” <br />
<br />
Kemudian Said melanjutkan ceritanya. <br />
<br />
“Tiba-tiba
seorang prajurit muslim keluar dan berkata kepada Abu Ubaidah, “Saya
ingin syahid sekarang. Adakah pesan-pesan anda kepada Rasulullah?”
Jawab Abu Ubaidah, “Ya, ada! Sampaikan salam saya dan salam kaum
Muslimin kepada Baginda. Katakanlah kepada Baginda SAW, sesungguhnya
kami mendapati apa yang dijanjikan oleh Tuhan kami benar-benar
terbukti!” <br />
<br />
Sesudah beliau mengucapkan kata-katanya itu, saya
lihat beliau menghunus pedang dan terus maju menyerang musuh-musuh
Allah. Saya membanting diri ke tanah, dan berdiri di atas lutut saya.
Saya bidikkan lembing saya, lalu saya tikam seorang yang melompat
menghadang musuh. Tanpa terasa, perasaan takut lenyap dengan sendirinya
di hati saya. Tentera muslimin bangkit menyerbu tentera Rom. Perang
berkecamuk segera, berkobar dengan hebat. Akhirnya Allah memberikan
kemenangan kepada kaum Muslimin.” <br />
<br />
Sesudah itu Said bin Zaid
turut berperang menakluk Damsyiq. Setelah kaum muslimin memperlihatkan
kepatuhan, Abu Ubaidah bin Jarrah ra mengangkat Said menjadi Wali di
sana. Dialah Wali kota pertama dari kaum Muslimin setelah kota itu
dikuasai. <br />
<br />
Di masa pemerintahan Bani Umayah, ada wanita yang
mengatakan Said bin Zaid merampas tanahnya yang saling berbatasan.
Tuduhan tersebut digunjingkan kepada kaum Muslimin. Kemudian beliau
mengadu kepada Marwan bin Hakam, Wali Kota Madinah ketika itu. Marwan
mengirim beberapa petugas menanyakan kepada Said tentang tuduhan wanita
tersebut. Sahabat Rasulullah ini merasa prihatin atas tuduhan yang
dituduhkan kepadanya. <br />
<br />
Kata Said, “Dia menuduh saya
menzaliminya (merampas tanahnya yang berbatasan dengan tanah saya).
Bagaimana mungkin saya menzaliminya, padahal saya telah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang mengambil tanah orang lain
walaupun sejengkal, nanti di hari kiamat Allah akan memikulkan tujuh
lapis bumi kepadanya.” Wahai Allah! Dia menuduhkan saya menzaliminya.
Seandainya tuduhan itu palsu, butakanlah matanya dan ceburkan dia ke
dalam sumur yang dipersengketakannya dengan saya. Buktikanlah kepada
kaum Muslimin sejelas-jelasnya bahwa tanah itu adalah hak saya dan
bahwa saya tidak pernah menzaliminya.” <br />
<br />
Tidak berapa lama
kemudian, terjadi banjir yang belum pernah terjadi seperti itu
sebelumnya. Maka terbukalah tanda batas antara tanah Said dan tanah
Arwa (wanita tersebut) yang diperselisihkan. Kaum Muslimin memperoleh
bukti bahwa Saidlah yang benar, sedangkan tuduhan wanita itu palsu. <br />
<br />
Hanya
sebulan antaranya sesudah itu, wanita tersebut menjadi buta. Ketika dia
sedang berjalan meraba-raba di tanah yang dipersengketakannya, dia pun
jatuh ke dalam sumur. Kata Abdullah bin Umar, “Memang ketika kami masih
kanak-kanak, kami mendengar orang berkata bila mengutuk orang lain;
dibutakan Allah kamu seperti Arwa.” <br />
<br />
Peristiwa itu sesungguhnya
tidak begitu menghairankan. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Takutlah kepada doa orang yang teraniaya. Karena antaranya dengan
Allah tiada batas.” Maka apatah lagi andai yang teraniaya itu salah
seorang dari sepuluh sahabat Rasulullah SAW yang telah dijamin masuk
syurga; Saidina Said bin Zaid ra. <br />
<br />
Allahu a'lam bissawab..Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-81676874921734823052012-03-10T21:07:00.000-08:002012-03-05T21:15:48.127-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (9)<b>Abu Ubaidah bin Jarrah ra</b>
<br />
<i>Orang Kepercayaan Umat Ini</i>
<br />
<br />
Beliau termasuk orang yang pertama masuk Islam. Kualitasnya dapat
kita ketahui melalui sabda Nabi SAW: "Sesungguhnya setiap umat
mempunyai orang kepercayaan, dan kepercayaan umat ini adalah Abu
Ubaidah bin Jarrah." <br />
<br />
Abu Ubaidah bin Jarah ra lahir di Mekah, di sebuah rumah keluarga
suku Quraisy terhormat. Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah bin
Jarah yang dijuluki dengan nama Abu Ubaidah. Abu Ubaidah adalah seorang
yang berperawakan tinggi, kurus, berwibawa, bermuka ceria, rendah diri
dan sangat pemalu. Beliau termasuk orang yang berani ketika dalam
kesulitan, beliau disenangi oleh semua orang yang melihatnya, siapa
yang mengikutinya akan merasa tenang. <br />
<a name='more'></a><br />
Abu Ubaidah termasuk orang yang masuk Islam dari sejak awal, beliau
memeluk Islam selang sehari setelah Saidina Abu Bakar as-Shiddiq ra
memeluk Islam. Beliau masuk Islam bersama Abdurrahman bin ‘Auf, Uthman
bin Mazun dan Arqam bin Abu al-Arqam, di tangan Abu Bakar as-Shiddiq.
Saidina Abu Bakarlah yang membawakan mereka menemui Rasulullah SAW
untuk menyatakan syahadat di hadapan Baginda.
<br />
<br />
Kehidupan beliau tidak jauh berbeza dengan kebanyakan sahabat
lainnya, diisi dengan pengorbanan dan perjuangan menegakkan Deen Islam.
Hal itu tampak ketika beliau harus hijrah ke Ethiopia pada gelombang
kedua demi menyelamatkan aqidahnya. Namun kemudian beliau balik kembali
untuk menyertai perjuangan Rasulullah SAW. <br />
<br />
Abu Ubaidah sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah
SAW. Beliaulah yang membunuh ayahnya yang berada di pasukan musyrikin
dalam perang Uhud, sehingga ayat Al-Quran turun mengenai beliau seperti
yang tertera dalam surah Al Mujadilah ayat 22, artinya:
<br />
<br />
“Engkau tidak menemukan kaum yang beriman kepada Allah dan hari
kiamat yang mengasihi orang-orang yang menentang Allah SWT dan
Rasulullah, walaupun orang tersebut ayah kandung, anak, saudara atau
keluarganya sendiri. Allah telah mematri keimanan di dalam hati mereka
dan mereka dibekali pula dengan semangat. Allah akan memasukkan mereka
ke dalam syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka akan
kekal di dalamnya. Akan menyenangi mereka, di pihak lain mereka pun
senang dengan Allah. Mereka itulah perajurit Allah, ketahuilah bahwa
perajurit Allah pasti akan berjaya.” <br />
<br />
Masih dalam perang Uhud, ketika pasukan muslimin kucar kacir dan
banyak yang lari meninggalkan pertempuran, justeru Abu Ubaidah berlari
untuk mendapati Nabinya tanpa takut sedikit pun terhadap banyaknya
lawan dan rintangan. Demi didapati pipi Nabi terluka, iaitu terhujamnya
dua rantai besi penutup kepala beliau, segera ia berusaha untuk
mencabut rantai tersebut dari pipi Nabi SAW. <br />
<br />
Abu Ubaidah mulai mencabut rantai tersebut dengan gigitan giginya.
Rantai itu pun akhirnya terlepas dari pipi Rasulullah SAW. Namun
bersamaan dengan itu pula gigi seri Abu Ubaidah ikut terlepas dari
tempatnya. Abu Ubaidah tidak jera. Diulanginya sekali lagi untuk
mengigit rantai besi satunya yang masih menancap dipipi Rasulullah SAW
hingga terlepas. Dan kali ini pun harus juga diikuti dengan lepasnya
gigi Abu Ubaidah sehingga dua gigi seri sahabat ini ompong karenanya.
Sungguh, satu keberanian dan pengorbanan yang tak terperikan. <br />
<br />
Rasulullah SAW memberinya gelaran "Gagah dan Jujur". Suatu ketika
datang sebuah delegasi dari kaum Kristen menemui Rasulullah SAW. Mereka
mengatakan, "Ya Abul Qassim! Kirimkanlah bersama kami seorang sahabatmu
yang engkau percayai untuk menyelesaikan perkara kebendaan yang sedang
kami pertengkarkan, karena kaum muslimin di pandangan kami adalah orang
yang disenangi." Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, "Datanglah ke
sini nanti sore, saya akan kirimkan bersama kamu seorang yang 'gagah
dan jujur'.." <br />
<br />
Dalam kaitan ini, Saidina Umar bin Al-Khattab ra mengatakan, "Saya
berangkat mahu shalat Zuhur agak cepat, sama sekali bukan karena ingin
ditunjuk sebagai delegasi, tetapi karena memang saya senang pergi
shalat cepat-cepat. Setelah Rasulullah selesai mengimami salat Zuhur
bersama kami, beliau melihat ke kiri dan ke kanan. Saya sengaja
meninggikan kepala saya agar beliau melihat saya, namun beliau masih
terus membalik-balik pandangannya kepada kami. Akhirnya beliau melihat
Abu Ubaidah bin Jarrah, lalu beliau memanggilnya sambil bersabda,
'Pergilah bersama mereka, selesaikanlah kasus yang menjadi perselisihan
di antara mereka dengan adil.' Lalu Abu Ubaidah pun berangkat bersama
mereka."
<br />
<br />
Sepeninggalan Rasulullah SAW, Umar bin Al-Khattab ra mengatakan
kepada Abu Ubaidah bin Jarah di hari Saqifah, "Hulurkan tanganmu! Agar
saya baiat kamu, karena saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
'Sungguh dalam setiap kaum terdapat orang yang jujur. Orang yang jujur
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah.' Lalu Abu Ubaidah menjawab,
“Saya tidak mungkin berani mendahului orang yang dipercayai oleh
Rasulullah SAW menjadi imam kita di waktu shalat (Saidina Abu Bakar
as-Shiddiq ra), oleh sebab itu kita sayugia membuatnya jadi imam
sepeninggalan Rasulullah SAW.”
<br />
<br />
Sisi lain dari kehebatan sahabat yang satu ini adalah kezuhudannya.
Ketika kekuasaan Islam telah meluas dan kekhalifahan dipimpin oleh
Saidina Umar ra, Abu Ubaidah menjadi pemimpin di daerah Syria. Saat
Umar mengadakan kunjungan dan singgah di rumahnya, tak terlihat sesuatu
pun oleh Umar ra kecuali pedang, perisai dan pelana tunggangannya. Umar
pun lantas berujar, "Wahai sahabatku, mengapa engkau tidak mengambil
sesuatu sebagaimana orang lain mengambilnya?"
<br />
<br />
Beliau menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, ini saja sudah cukup menyenangkan."
<br />
<br />
Abu Ubaidah bin Jarrah ra ikut serta dalam semua peperangan Islam,
bahkan selalu mempunyai andil besar dalam setiap peperangan tersebut.
Beliau berangkat membawa pasukan menuju negeri Syam, dengan izin Allah
beliau berhasil menaklukan semua negeri tersebut. <br />
<br />
Ketika wabak penyakit Taun bermaharajalela di negari Syam, Khalifah
Umar bin Al-Khattab ra mengirim surat untuk memanggil kembali Abu
Ubaidah. Namun Abu Ubaidah menyatakan keberatannya sesuai dengan isi
surat yang dikirimkannya kepada khalifah yang berbunyi,
<br />
<br />
"Hai Amirul Mukminin! Sebenarnya saya tahu, kalau kamu memerlukan
saya, akan tetapi seperti kamu ketahui saya sedang berada di
tengah-tengah tentera Muslimin. Saya tidak ingin menyelamatkan diri
sendiri dari musibah yang menimpa mereka dan saya tidak ingin berpisah
dari mereka sampai Allah sendiri menetapkan keputusannya terhadap saya
dan mereka. Oleh sebab itu, sesampainya surat saya ini, tolonglah saya
dibebaskan dari rencana baginda dan izinkanlah saya tinggal di sini."
<br />
<br />
Setelah Umar ra membaca surat itu, beliau menangis, sehingga para
hadirin bertanya, "Apakah Abu Ubaidah sudah meninggal?" Umar
menjawabnya, "Belum, akan tetapi kematiannya sudah di ambang pintu." <br />
<br />
Sepeninggalan Abu Ubaidah ra, Saidina Muaz bin Jabal ra berpidato
di hadapan kaum Muslimin yang berbunyi, "Hai sekalian kaum Muslimin!
Kalian sudah dikejutkan dengan berita kematian seorang pahlawan, yang
demi Allah saya tidak menemukan ada orang yang lebih baik hatinya,
lebih jauh pandangannya, lebih suka terhadap hari kemudian dan sangat
senang memberi nasihat kepada semua orang dari beliau. Oleh sebab itu
kasihanilah beliau, semoga kamu akan dikasihani Allah." <br />
<br />
Menjelang kematian Abu Ubaidah ra, beliau memesankan kepada
tenteranya, "Saya pesankan kepada kalian sebuah pesan. Jika kalian
terima, kalian akan baik, 'Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,
puasalah di bulan Ramadhan, berdermalah, tunaikanlah ibadah haji dan
umrah, saling nasihat menasihatilah kalian, sampaikanlah nasihat kepada
pimpinan kalian, jangan suka menipunya, janganlah kalian terpesona
dengan keduniaan, karena betapa pun seorang melakukan seribu upaya,
beliau pasti akan menemukan kematiannya seperti saya ini. Sungguh Allah
telah menetapkan kematian untuk setiap pribadi manusia, oleh sebab itu
semua mereka pasti akan mati. Orang yang paling beruntung adalah orang
yang paling taat kepada Allah dan paling banyak bekalnya untuk akhirat.
Assalamu’alaikum warahmatullah." <br />
<br />
Kemudian beliau melihat kepada Muaz bin Jabal ra dan mengatakan,
"Ya Muaz! Imamilah shalat mereka." Setelah itu, Abu Ubaidah ra pun
menghembuskan nafasnya yang terakhir.
<br />
<br />
Allahu a'lam..Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-59974539368943285222012-03-09T21:06:00.000-08:002012-03-05T21:16:01.207-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (8)<b>Saidina Sa'ad bin Abi Waqqash ra</b>
<br />
<i>Pelempar Panah Pertama Pada Jalan Allah</i>
<br />
<br />
Siapakah dia singa yang menyembunyikan kukunya itu? Dan siapakah
dia yang bila datang kepada Rasulullah ketika berada di antara
shahabat-shahabatnya; akan disambutnya dengan ucapan selamat datang
sambil bergurau, sabdanya: "Ini dia pamanku! Siapa orang yang punya
paman seperti pamanku ini?" Itulah dia Sa'ad bin Abi Waqqash! Kakeknya
ialah Uhaib, putera dari Manaf yang menjadi paman dari Aminah ibunda
dari Rasulullah SAW. <br />
<br />
Sa'ad masuk Islam sewaktu berusia l7 tahun, dan keislamannya
termasuk yang terdahulu di antara para sahabat. Hal ini pernah
diceritakannya sendiri, katanya:
<a name='more'></a><br />
<br />
"Pada suatu saat saya beroleh kesempatan termasuk tiga orang
pertama yang masuk Islam." Maksudnya bahwa beliau adalah salah seorang
di antara tiga orang yang paling awal masuk Islam. <br />
<br />
Maka pada hari-hari pertama Rasulullah menjelaskan tentang Allah
Yang Esa dan tentang agama baru yang dibawanya, dan sebelum beliau
mengambil rumah al-Arqam untuk tempat pertemuan dengan
sahabat-sahabatnya yang telah mulai beriman, Sa'ad bin Abi Waqqash
telah mengulurkan tangan kanannya untuk bai'at kepada Rasulullah SAW. <br />
<br />
Sementara itu buku-buku tarikh dan riwayat menceritakan kepada kita
bahwa beliau termasuk salah seorang yang masuk Islam bersama dan atas
hasil usaha Abu Bakar. Boleh jadi ia menyatakan keislamannya secara
terang-terangan bersama orang-orang yang dapat diyakinkan oleh Abu
Bakar, yaitu Uthman bin Affan, Zubayr bin al-Awwam, Abdurrahman bin
'Auf dan Thalhah bin ‘Ubaidillah. Dan ini, tidak menutup kemungkinan
bahwa ia lebih dulu masuk Islam secara sembunyi-sembunyi. <br />
<br />
Banyak sekali keistimewaan yang dimiliki oleh Sa'ad ini, yang dapat
ditonjolkan dan dibanggakannya. Tetapi di antara semua itu dua hal
penting yang selalu menjadi dendang dan senandungnya. Pertama, bahwa
beliaulah yang mula-mula melepaskan anak panah dalam membela agama
Allah, dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Dan kedua,
bahwa beliau merupakan satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah
dengan jaminan kedua orang tua beliau. Bersabdalah Rasulullah SAW di
waktu perang Uhud, "Panahlah hai Sa'ad! Ibu bapaku menjadi jaminan
bagimu." <br />
<br />
Memang! Kedua ni'mat besar ini selalu menjadi dendangan Sa'ad buah
syukurnya kepada Allah. Katanya, "Demi Allah sayalah orang pertama yang
melepaskan anak panah di jalan Allah!" Dan berkata pula Ali bin Abi
Thalib, "Tidak pernah saya dengar Rasulullah menyediakan ibu bapanya
sebagai jaminan kepada seseorang, kecuali bagi Sa'ad. Saya dengar
beliau bersabda waktu Perang Uhud, "Panahlah, hai Sa'ad Ibu bapakku
menjadi jaminan bagimu." <br />
<br />
Sa'ad termasuk seorang kesatria berkuda Arab dan Muslimin yang
paling berani. Beliau mempunyai dua macam senjata yang amat ampuh,
yaitu panahnya dan do'anya. Jika beliau memanah musuh dalam peperangan,
pastilah akan mengenai sasarannya, dan jika beliau menyampaikan suatu
permohonan kepada Allah pastilah dikabulkan-Nya. Menurut Sa'ad sendiri
dan juga para sahabatnya, hal itu adalah disebabkan do'a Rasulullah
juga bagi pribadinya. Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW menyaksikan
dari Sa'ad sesuatu yang menyenangkan dan berkenan di hati beliau,
diajukannyalah do'a yang maqbul ini, "Ya Allah, tepatkanlah bidikan
panahnya, dan kabulkanlah do'anya." <br />
<br />
Demikianlah beliau terkenal di kalangan saudara-saudara dan handai
taulannya bahwa do'anya tak ubah bagai pedang yang tajam. Hal ini juga
disedari sepenuhnya oleh Sa'ad sendiri, hingga beliau enggan berdo'a
bagi kerugian seseorang, kecuali dengan menyerahkan urusannya kepada
Allah Ta'ala. Sebagai contoh ialah peristiwa yang diriwayatkan oleh
'Amir bin Sa'ad. <br />
<br />
"Sa'ad mendengar seorang laki-laki memaki Ali, Thalhah dan Zubayr.
Ketika dilarangnya, orang itu enggan menurut. Maka katanya, 'Kalau
begitu saya do’akan kamu kepada Allah' Ujar laki-laki itu, 'Rupanya
kamu hendak menakut-nakuti aku, seolah-olah kamu seorang Nabi.' Maka
Sa'ad pun pergi berwudhu dan shalat dua raka'at. Lalu diangkatlah kedua
tangannya, katanya, 'Ya Allah, kiranya menurut ilmu-Mu laki-laki ini
telah memaki segolongan orang yang telah beroleh kebaikan dari-Mu, dan
tindakan mereka itu mengundang amarah murka-Mu, maha mohon dijadikan
hal itu sesuatu pertanda dan suatu pelajaran!'" <br />
<br />
"Tidak lama kemudian, tiba-tiba dari salah satu pekarangan rumah,
muncul seekor unta liar dan tanpa dapat dibendung masuk ke dalam
lingkungan orang banyak seolah-olah ada yang dicarinya. Lalu
diterjangnya laki-laki tadi dan dibawanya ke bawah kakinya, serta
beberapa lama menjadi bulan-bulanan injakan dan sepakannya hingga
akhirnya tewas menemui ajalnya!" <br />
<br />
Kenyataan ini pertama kali mengungkapkan kebeningan jiwa, kebenaran
iman dan keikhlasannya yang mendalam. Begitu pula Sa'ad, jiwanya adalah
jiwa merdeka, keyakinannya keras membaja serta keikhlasannya dalam dan
tidak bernoda. Dan untuk menopang ketaqwaannya ia selalu memakan yang
halal, dan menolak dengan keras setiap dirham yang mengandung syubhat. <br />
<br />
Dalam kehidupan akhirnya Sa'ad termasuk Kaum Muslimin yang kaya dan
berharta. Waktu wafat, ia meninggalkan kekayaan yang tidak sedikit.
Tapi kalau biasanya harta banyak dan harta halal jarang sekali dapat
terhimpun; maka di tangan Sa'ad hal itu telah terjadi. Ia dilimpahi
harta yang banyak, yang baik dan yang halal sekaligus. Di samping itu
ia dapat dijadikan seorang mahaguru pula dalam soal membersihkan harta.
Dan kemampuannya dalam mengumpulkan harta dari barang bersih lagi
halal, diimbangi bahkan mungkin diatasi oleh kesanggupan menafqahkannya
di jalan Allah. <br />
<br />
Ketika Hajji Wada', Sa'ad ikut bersama Rasulullah SAW. Kebetulan
beliau jatuh sakit, maka Rasulullah datang menziarahinya. Tanya Sa'ad,
"Wahai Rasulullah, saya punya harta dan ahli warisku hanya seorang
puteri saja. Bolehkah saya shadaqahkan dua pertiga hartaku?"
<br />
<br />
"Tidak," jawab Nabi. "Kalau begitu, separuhnya?" tanya Sa'ad pula.
"Jangan," ujar Nabi. "Jadi, sepertiganya?" "Benar," ujar Nabi, "Dan
sepertiga itupun sudah banyak. Lebih baik anda meninggalkan ahli waris
dalam keadaan mampu daripada membiarkannya dalam keadaan miskin dan
menadahkan tangannya kepada orang lain. Dan setiap nafqah yang anda
keluarkan dengan mengharap keridhaan Allah, pastilah akan diberi
ganjaran, bahkan walau sesuap makanan yang anda taruh di mulut isteri
anda!" Beberapa lama Sa'ad hanya mempunyai seorang puteri. Tetapi
setelah peristiwa di atas, beliau beroleh lagi beberapa orang putera.
<br />
<br />
Saidina Umar ra tidak lupa akan kisah Sa'ad dengan ibunya sewaktu
beliau masuk Islam dan mengikuti Rasulullah SAW. Ketika itu segala
usaha ibunya untuk membendung dan menghalangi puteranya dari agama
Allah mengalami kegagalan. Maka segala jalan yang tak dapat tidak,
pasti akan melemahkan semangat Sa'ad dan akan membawanya kembali ke
pangkuan agama berhala dan kepada kaum kerabatnya. Wanita itu
menyatakan akan mogok makan dan minum sampai Sa'ad bersedia kembali ke
agama nenek moyang dan kaumnya. Rencana itu dilaksanakannya dengan
tekad yang luar biasa, ia enggan menjamah makanan atau minuman hingga
hampir menemui ajalnya. Tetapi Sa'ad tidak terpengaruh oleh hal
tersebut, bahkan beliau tetap pada pendiriannya, beliau tidak menjual
agama dan keimanannya dengan sesuatu pun, bahkan walau dengan nyawa
ibunya sekali pun. <br />
<br />
Ketika keadaan ibunya telah demikian gawat beberapa orang
keluarganya membawa Sa'ad kepadanya untuk menyaksikannya kali yang
terakhir, dengan harapan hatinya akan menjadi lunak jika melihat ibunya
dalam sakarat. Sesampainya di sana, Sa'ad menyaksikan suatu pemandangan
yang amat menghancurkan hatinya yang bagaikan dapat menghancurkan baja
dan meluluhkan batu karang. Tapi keimanannya terhadap Allah dan Rasul
mengatasi baja dan batu karang mana pun jua. Didekatkan wajahnya ke
wajah ibunya dan dikatakannya dengan suara keras agar kedengaran
olehnya. <br />
<br />
"Demi Allah ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda mempunyai
seratus nyawa, lalu ia keluar satu persatu, tidaklah anak anda akan
meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apa pun juga! Maka
terserahlah kepada bunda, apakah bunda akan makan atau tidak!" <br />
<br />
Akhirnya ibunya mundur teratur, dan turunlah wahyu menyokong
pendirian Sa'ad serta mengucapkan selamat kepadanya, sebagai berikut,
"Dan seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan Aku,
padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya!" (QS Luqman: l5)
<br />
<br />
Sa'ad bin Abi Waqqash adalah pahlawan perang terkenal dan seorang
panglima Arab yang memainkan peranan penting dalam pertempuran Badar
dan Uhud serta usaha-usaha berikutnya. Ketika Muthana, komandan pasukan
Muslim di al-Hira (Iraq) setelah keberangkatan Khalid bin al-Walid ke
Syria, meminta bantuan pasukan untuk menghadapi ancaman gerombolan
Persia yang semakin bertambah, Khalifah Islam kedua (Umar bin
al-Khattab ra) berkeinginan memimpin sendiri pasukan bantuan itu.
Sebuah pasukan berkumpul di Madinah dan Umar ingin maju ke medan perang
sebagai komandan dan pasukan tersebut. <br />
<br />
Semangat yang menggelora menyelimuti pasukan itu. Tapi beliau
dicegah oleh sahabat-sahabatnya yang berpendapat agar kekuasaan pusat
harus selalu berada di ibu kota. Akhirnya Sa'ad bin Abi Waqqash dipilih
untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan. Seluruh perjuangan di Iraq
direncanakan sendiri oleh Sang Khalifah yang setiap hari diberitahu
perkembangan situasi militer. <br />
<br />
Sa'ad bin Abi Waqqash, sahabat Nabi SAW yang terpercaya ini maju
dengan 20 000 pasukan. Sebanyak kurang lebih 400 sahabat Nabi berserta
700 putera mereka turut dalam pasukannya. Sa'ad bin Abi Waqqash maju ke
Kadessia, di mana pasukan-pasukan Persia di bawah panglima mereka yang
termasyhur, Rustam, mendirikan khemahnya yang berdekatan letaknya. Di
tempat ini, pada masa musim panas tahun 637 M, sebuah pertempuran yang
patut dicatat berlangsung sebagai pejuang sejati, memperagakan
tindakan-tindakan yang gagah berani dan berhasil melemahkan serta
mengacaukan pasukan musuh. Karena sakit, Sa'ad bin Abi Waqqash tidak
bisa terjun sendiri ke kancah pertempuran. Tetapi dengan kecekapan dan
keahliannya sebagai komandan, ia dapat memimpin seluruh operasi dari
bahagian atas sebuah rumah yang terletak di pinggir medan perang. <br />
<br />
Khalifah Umar bin al-Khattab, Khalifah Islam kedua, sangat was-was
akan hasil perang Kadessia. Biasanya di luar Madinah beliau menunggu
seseorang yang datang secara teratur memberinya laporan mengenai
keadaan medan perang. Akhirnya, pada suatu hari, beliau memperoleh
kabar kemenangan dari seorang penungga unta. Sang Khalifah yang tidak
mahu menyebutkan namanya, segera mengikuti si penunggang unta tersebut
untuk mengecek kebenaran berita yang dibawa itu. Baru kemudian
disebarkan berita tentang kemenangannya itu kepada masyarakat yang
berkumpul di Masjid Nabi. <br />
<br />
Pada masa pemerintahan Gabenor Sa'ad bin Abi Waqqash, pemukiman
Arab di Kufah mula dibangunkan. Kawasan ini kemudiannya berkembang
menjadi kota penting dan makmur serta menjadi pusat militer dan
kesusasteraan. <br />
<br />
Sayidina Umar ra di samping ranjangnya, sebelum meninggal, beliau
menunjukkan Sa'ad bin Abi Waqqash sebagai salah seorang dari enam
sahabat Nabi SAW yang terpercaya untuk memilih khalifah penggantinya.
Saidina Uthman bin Affan ra, khalifah ketiga dalam Islam, mengangkat
Sa'ad bin Abi Waqqash kembali menjadi Gabenor di Kufah. <br />
<br />
Sa'ad bin Abi Waqqash mengundurkan diri ke Akik pada masa
kekhalifahan Ali bin Abu Thalib ra, serta menghabiskan masa pensiunnya
dengan tenang dan damai hingga ajalnya pada tahun 500 H (670 M) pada
usia 70 tahun, dan beliau dikebumikan di Madinah.
<br />
<br />
Allahu a'lam.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-18827581110897180032012-03-09T21:05:00.000-08:002012-03-05T21:16:14.962-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (7)<b>Saidina Abdurrahman bin 'Auf ra</b>
<br />
<i>Saudagar Yang Berniaga Dengan Allah</i>
<br />
<br />
Saidina Abdurrahman bin 'Auf ra termasuk dalam kelompok delapan
orang yang mula-mula memeluk Islam; termasuk dalam kelompok sepuluh
yang diberi khabar gembira oleh Rasulullah SAW masuk syurga; termasuk
enam orang sahabat yang bermusyawarah (sebagai formatur) dalam
pemilihan khalifah sesudah 'Umar bin Khattab al-Faruq; dan seorang
mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selagi beliau
masih hidup di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin.
<a name='more'></a><br />
<br />
Namanya pada masa jahiliyah ialah 'Abd 'Amr. Setelah masuk Islam,
Rasulullah memanggilnya Abdurrahman. Itulah beliau Abdurrahman bin 'Auf
radhiyallahu 'anhu. Abdurrahman bin 'Auf masuk Islam sebelum Rasulullah
masuk ke rumah Al-Arqam, yaitu dua hari sesudah Abu Bakar Shiddiq masuk
Islam.
<br />
<br />
Sama halnya dengan kelompok kaum muslimin yang pertama-tama masuk
Islam, Abdurrahman pun tidak luput dari penyiksaan dan tekanan kaum
kafir Quraisy. Tetapi beliau sabar dan tetap sabar. Pendiriannya teguh
dan senantiasa teguh. Beliau menghindar dari kekejaman kaum kafir
Quraisy, tetapi selalu setia dan patuh membenarkan risalah Muhammad
SAW. Kemudian beliau turut berhijrah ke Habsyah bersama-sama kawan
se-iman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan kaum kafir
Quraisy yang senantiasa menzalimi mereka.
<br />
<br />
Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat beliau diizinkan Allah
berhijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor orang-orang yang
berhijrah karena dan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dalam perantauan,
Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan orang-orang
Anshar. Maka Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan beliau dengan Sa'ad
ibnu Rabi' al Anshari ra.
<br />
<br />
Pada suatu hari Sa'ad berkata kepada saudaranya, “Wahai saudaraku
Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah.
Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas dan dua orang
pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebunku itu, ku
berikan kepadamu mana yang kamu sukai. Begitu pula salah seorang di
antara kedua orang pembantuku, akan ku serahkan mana yang kamu senangi,
kemudian aku kawinkan engkau dengan beliau.”
<br />
<br />
Jawab Abdurrahman bin 'Auf, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya
kepada saudara, kepada keluarga saudara, dan kepada harta saudara. Saya
hanya akan minta tolong kepada saudara untuk menunjukkan di mana
letaknya pasar Madinah ini.”
<br />
<br />
Sa'ad menunjukkan pasar tempat berjual beli kepada Abdurrahman.
Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Belum berapa lama beliau
berdagang, terkumpullah wang sekadar cukup untuk mahar kahwin. Beliau
datang kepada Rasulullah memakai harum-haruman. Beliau menyambut
kedatangan Abdurrahman seraya berkata, <br />
<br />
“Wah. Alangkah wanginya kamu, hai Abdurrahman.”
<br />
<br />
Kata Abdurrahman, “Saya hendak bernikah, ya Rasulullah.”
<br />
<br />
Tanya Rasulullah, “Apakah mahar yang kamu berikan kepada istrimu?”
<br />
<br />
Jawab Abdurrahman, “Emas seberat biji kurma.”
<br />
<br />
Sabda Rasulullah, “Adakan kenduri, walau hanya dengan menyembelih
seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahan dan harta kamu.”
<br />
<br />
Kata Abdurrahman, “Sejak itu dunia datang menghadap kepadaku
(hidupku makmur dan bahagia). Hingga seandainya aku angkat sebuah batu,
maka di bawahnya kudapati emas dan perak.”
<br />
<br />
Dalam Perang Badar Abdurrahman turut berjihad fisabilillah, dan
beliau berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, antaranya ialah 'Umair
bin Uthman bin Ka'ab at-Taimy. Dalam perang Uhud beliau tetap teguh
bertahan di samping Rasulullah, ketika tentara muslimin banyak yang
meninggalkan barisan hadapan. Ketika selesai perang, dan kaum muslimin
keluar sebagai pemenang, Abdurrahman mendapat hadiah sembilan luka
parah menganga di tubuhnya, dan dua puluh luka-luka kecil. Walaupun
luka kecil, namun di antaranya ada yang sedalam anak jari. Sungguh pun
begitu, perjuangan dan pengorbanan Abdurrahman di medan tempur jauh
lebih kecil bila dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanannya
dengan harta benda.
<br />
<br />
Pada suatu hari Rasulullah SAW berpidato membangkitkan semangat
jihad dan pengorbanan kaum muslimin. Beliau berdiri di tengah-tengah
para sahabat. Kata beliau antara lain, “Bershadaqahlah tuan-tuan! Saya
hendak mengirim suatu pasukan ke medan perang.”
<br />
<br />
Mendengar ucapan Rasulullah tersebut, Abdurrahman bergegas pulang
ke rumahnya dan cepat kembali ke hadapan Rasulullah di tengah-tengah
kaum muslimin. Katanya, “Ya, Rasulullah! Saya mempunyai wang empat
ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah, dan dua ribu saya
tinggalkan untuk keluarga saya.” Lalu wang yang dibawanya dari rumah
diserahkannya kepada Rasulullah dua ribu.
<br />
<br />
Sabda Rasulullah, “Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya kepadamu,
terhadap harta yang kamu berikan, dan semoga Allah memberkati pula
harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu.”
<br />
<br />
Ketika Rasulullah bersiap untuk menghadapi Perang Tabuk beliau
membutuhkan jumlah dana dan tentara yang tidak sedikit, karena jumlah
tentara musuh, yaitu tentara Rum sangat banyak. Di samping itu di
Madinah tengah mengalami musim panas. Perjalanan ke Tabuk sangat jauh
dan sulit. Dana yang tersedia hanya sedikit. Begitu pula hewan
kendaraan tidak mencukupi.
<br />
<br />
Banyak di antara kaum muslimin yang kecewa sedih karena ditolak
Rasulullah menjadi tentera yang akan turut berperang. Sebab kenderaan
untuk mereka tidak mencukupi. Mereka yang ditolak itu pulang kembali
dengan air mata bercucuran kesedihan, karena mereka tidak mempunyai
apa-apa untuk disumbangkannya. Mereka yang tidak diterima itu terkenal
dengan nama “Al-Bakkaain” (orang yang menangis). Dan pasukan yang
berangkat terkenal dengan sebutan “ Jaisyul 'Usrah” (pasukan susah).
<br />
<br />
Karena itu Rasulullah memerintahkan kaum muslimin mengorbankan
harta benda mereka untuk berjihad fisabilillah. Dengan patuh dan setia
kaum muslimin memperkenankan seruan Nabi yang mulia. Abdurrahman turut
mempelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Maka kata 'Umar
bin Khattab berbisik kepada Rasulullah, “Agaknya Abdurrahman berdosa,
tidak meninggali wang belanja sedikit juga untuk isterinya.”
<br />
<br />
Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, “Adakah engkau tinggalkan untuk wang belanja isterimu?”
<br />
<br />
Jawab Abdurrahman, “Ada! Mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik daripada yang saya sumbangkan.”
<br />
<br />
Tanya Rasulullah, Berapa?”
<br />
<br />
Jawab Abdurrahman, “Sebanyak rezeki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.”
<br />
<br />
Pasukan muslimin berangkat ke Tabuk. Allah memuliakan Abdurrahman
dengan kemuliaan yang belum pernah diperoleh kaum muslimin seorang jua
pun, yaitu ketika waktu shalat sudah masuk. Rasulullah terlambat hadir.
Maka Abdurrahman menjadi imam shalat berjamaah bagi kaum muslimin waktu
itu. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu
beliau shalat di belakang Abdurrahman dan mengikuti sebagai makmum.
Apakah lagi yang lebih mulia dan utama dari menjadi Imam bagi pemimpin
umat dan pemimpin para Nabi, yaitu Muhammad Rasulullah SAW.
<br />
<br />
Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin 'Auf bertugas menjaga
kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mu'min (para istri Rasulullah).
Beliau bertanggungjawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan
pengawalan bagi ibu-ibu yang mulia itu bila bepergian. Apabila para ibu
tersebut pergi haji, Abdurrahman turut pula bersama-sama mereka. Beliau
yang menaikkan dan menurunkan para ibu itu ke atas haudaj (penutup)
khusus mereka. Itulah salah satu bidang khusus yang ditangani
Abdurrahman. Beliau pantas bangga dan bahagia dengan tugas dan
kepercayaan yang dilimpahkan para ibu orang-orang mukmin kepadanya.
<br />
<br />
Salah satu bukti yang dibaktikan Abdurrahman kepada ibu-ibu yang
mulia, ia pernah membeli sebidang tanah berharga empat ribu dinar. Lalu
tanah itu dibagi-bagikannya kepada fakir miskin Bani Zuhrah, dan kepada
para ibu-ibu orang mukmin, isteri Rasulullah. Ketika jatah Saidatina
Aisyah ra disampaikan orang kepadanya, ibu yang mulia itu bertanya,
“Siapa menghadiahkan tanah itu buat saya?”
<br />
<br />
“Abdurrahman bin 'Auf, jawab orang itu.
<br />
<br />
Kata Ibu 'Aisyah ra, “Rasulullah SAW pernah bersabda; Tidak ada
orang yang kasihan pada kalian sepeninggalku, kecuali orang-orang yang
sabar.”
<br />
<br />
Begitulah doa Rasulullah bagi Abdurrahman selalu melindunginya
sepanjang hidupnya, sehingga Abdurrahman menjadi orang terkaya di
antara para sahabat. Perniagaannya selalu meningkat dan berkembang.
Kafilah dagangnya terus menerus hilir mudik dari dan ke Madinah
mengangkut gandum, tepung, minyak, pakaian, barang pecah belah,
wangi-wangian dan segala kebutuhan penduduk.
<br />
<br />
Pada suatu hari iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman, terdiri
dari tujuh ratus unta bermuatan sarat tiba di Madinah. Semuanya membawa
pangan, sandang dan barang-barang lain kebutuhan penduduk. Ketika
mereka masuk kota, bumi seolah-olah bergetar. Terdengar suara gemuruh
dan hiruk pikuk. Sehingga ibu 'Aisyah bertanya, “Suara apa yang hiruk
pikuk itu?”
<br />
<br />
Dijawab orang, “Kafilah Abdurrahman dengan iring-iringan tujuh
ratus ekor unta bermuatan sarat membawa pangan dan sandang serta
lain-lainnya.
<br />
<br />
Kata Ibu 'Aisyah ra, “Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya bagi
Abdurrahman dengan baktinya di dunia, serta pahala yang besar di
akhirat. Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Abdurrahman bin Auf masuk
syurga dengan merangkak (karena syurga sudah dekat sekali kepadanya).”
<br />
<br />
Sebelum menghentikan iring-iringan unta, seseorang pembawa berita
mengatakan kepada Abdurrahman berita gembira yang disampaikan Ibu
'Aisyah, bahwa Abdurrahman masuk syurga. Serentak mendengar berita itu,
bagaikan terbang beliau pergi menemui Saidatina 'Aisyah. Katanya,
“Wahai Ibu, apakah Ibu mendengar sendiri ucapan itu diucapkan
Rasulullah?”
<br />
<br />
Jawab Ibu 'Aisyah, “Ya, saya mendengar sendiri!” Abdurrahman
melonjak kegirangan. Katanya, “Seandainya aku sanggup, aku akan
memasukinya sambil berjalan. Sudilah Ibu menyaksikan, kafilah ini
dengan seluruh kenderaan dan muatannya kuserahkan untuk jihad
fisabilillah.”
<br />
<br />
Sejak berita yang membahagiakan, bahwa Abdurrahman pasti masuk
syurga, maka semangatnya semakin memuncak mengorbankan kekayaannya di
jalan Allah. Hartanya dinafkahkan dengan kedua belah tangan, baik
secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, sehingga mencapai 40.000
dirham perak. Kemudian menyusul pula 40.000 dinar emas. Sesudah itu
beliau bersedekah lagi 200 uqiyah emas. Lalu diserahkannya pula 500
ekor kuda kepada para pejuang yang lain. <br />
<br />
Tatkala beliau hampir meninggal dunia, dimerdekakannya sejumlah
besar budak yang dimilikinya. Kemudian diwasiatkan supaya memberi 400
dinar emas kepada para pejuang Badar. Mereka berjumlah seratus orang,
dan semua mengambil bagiannya masing-masing. Beliau berwasiat pula
supaya memberikan hartanya yang paling mulia untuk para ibu-ibu orang
mukmin, sehingga Ibu 'Aisyah sering mendoakan, “Semoga Allah memberinya
minum dengan minuman dari telaga Salsabil.”
<br />
<br />
Di samping itu beliau meninggalkan warisan pula untuk ahli warisnya
sejumlah harta. Beliau meninggalkan kira-kira 1.000 ekor unta, 100 ekor
kuda, 300 ekor kambing. Beliau beristri empat orang. Masing-masing
mendapat pembagian khusus 80.000. Di samping itu masih ada
peninggalannya berupa emas dan perak, yang kalau dibagi-bagikan kepada
ahli warisnya dengan mengampak, maka potongan-potongannya cukup
menjadikan seorang ahli warisnya menjadi kaya-raya.
<br />
<br />
Walaupun begitu kaya-rayanya, namun harta kekayaannya itu
seluruhnya tidak mempengaruhi jiwanya yang penuh iman dan taqwa.
Apabila beliau berada di tengah-tengah budak-budaknya, orang tidak
dapat membedakan di antara mereka, mana yang majikan dan mana budak.
<br />
<br />
Berbahagialah Abdurrahman bin 'Auf dengan ribuan karunia dan
kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Rasulullah SAW yang
ucapannya selalu terbukti benar, telah memberinya khabar gembira dengan
syurga Jannatun Na'im.
<br />
<br />
Telah turut menghantar jenazahnya ke tempat terakhir di dunia,
antara lain sahabat mulia Sa'ad bin Abi Waqqas. Shalat jenazah turut
dihadiri pula antara lain, Dzun Nurain 'Uthman bin 'Affan. Kata
sambutan saat pemakaman, Amirul Mukminin 'Ali bin Abi Thalib
Karamallahu Wajhah.
<br />
<br />
Dalam kata sambutannya antara lain 'Ali berkata: “Anda telah
mendapatkan kasih sayang Allah, dan Anda telah berhasil menundukkan
kepalsuan dunia.”
<br />
<br />
Subhannallah, demikian mulia perilaku dan keimanan para sahabat Rasulullah SAW.
<br />
<br />
Allahu a'lam..Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-74986656220844550082012-03-08T21:05:00.000-08:002012-03-05T21:16:26.429-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (6)<b>Saidina Zubayr ibn al-Awwam ra</b>
<br />
<i>Perajurit Allah Pengiring Rasulullah</i>
<br />
<br />
Antara Thalhah dan Zubayr adalah dua serangkai. Bila yang seorang
disebut maka yang kedua pun disebut. Mereka sama-sama beriman pada
tahun yang sama dan wafat dalam tahun yang sama pula. Kedua-duanya
tergolong dalam sepuluh orang yang "mubasyarin bil jannah". <br />
<br />
Zubayr masuk Islam dalam usia lima belas tahun dan ia hijrah dalam
usia delapan belas tahun sesudah menderita penganiayaan dan siksaan
bertubi-tubi karena mempertahankan keimanannya. Pamannya sendirilah
yang menyiksanya. Zubayr digulung ke dalam tikar, lalu kakinya
digantung diatas dan dibawah kepalanya ditaruh api yang membara.
Pamannya berkata, "Kembali kamu kepada penyembahan berhala !" Tapi
Zubayr menjawab, "Saya tidak akan kembali kafir lagi sama sekali." <br />
<a name='more'></a><br />
Ibnu Asakir telah mengeluarkan dari Said bin Al-Musaiyib, dia
berkata: Orang pertama yang menghunus pedangnya fisabilillah ialah
Zubayr bin Al-Awwam ra. Pada suatu hari, sedang dia sibuk dengan
kerjanya, tiba-tiba terdengar olehnya desas-desus bahwa Rasulullah SAW
telah dibunuh orang.
<br />
<br />
Zubayr tidak membuang waktu lagi, lalu mengambil pedangnya keluar
mencari-cari sumber berita itu. Di tengah jalan dia bertemu dengan
Rasulullah SAW sedang berjalan, wajahnya tertegun. Rasulullah SAW lalu
bertanya: “Mengapa engkau wahai Zubayr, terkejut?”
<br />
<br />
Jawabnya: “Aku dengar berita, bahwa engkau telah dibunuh orang!”
Rasulullah SAW juga terkejut, lalu berkata: “Kalau aku dibunuh orang,
maka apa yang hendak engkau buat?” Jawab Zubayr: “Aku akan menentang
semua orang Makkah, karena itu!” Rasulullah SAW lalu mendoakan segala
yang baik-baik baginya.
<br />
<br />
Ibnu Asakir dan Abu Nuaim memberitakan dari Urwah bahwa Zubayr bin
Al-Awwam pernah mendengar bisikan syaitan yang mengatakan bahwa
Muhammad SAW telah dibunuh dan ketika itu Zubayr baru saja berusia dua
belas tahun. Zubayr lalu mengambil pedangnya, dan berkeliaran di
lorong-lorong Makkah mencari Nabi SAW yang ketika itu berada di daerah
tinggi Makkah, sedang di tangan Zubayr pedang yang terhunus.
<br />
<br />
Apabila dia bertemu dengan Nabi SAW, Baginda bertanya: “Kenapa
engkau dengan pedang yang terhunus itu hai Zubayr?” Beliau menjawab:
“Aku dengar engkau dibunuh orang Makkah.”
<br />
<br />
Rasulullah SAW tersenyum, lalu bertanya lagi: “Apa yang hendak
engkau perbuat, jika aku terbunuh?” Maka jawab Zubayr: “Aku akan
menuntut balas akan darahmu kepada siapa yang membunuhmu!”
<br />
<br />
Rasulullah SAW lalu mendoakan bagi Zubayr dan bagi pedangnya,
kemudian menyuruhnya kembali saja. Maka itu dianggap sebagai pedang
pertama yang terhunus fisabilillah. (Kanzul Ummal 5:69; Al-Ishabah
1:545) <br />
<br />
Zubayr adalah prajurit dakwah yang menyandang senjata untuk melawan
orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah Islamiah selagi dalam
kandungan. Kepahlawanannya telah tampak pertama kali pada waktu perang
Badar. Dalam peperangan itu, pasukan Quraisy menempatkan pendekarnya di
barisan paling hadapan yang dipimpin oleh Ubaidah bin Said Ibnul Aash.
Beliau dikenal sebagai seorang yang paling berani, paling pandai dalam
menunggang kuda dan paling kejam terhadap lawan. Kaum Quraisy sengaja
menempatkannya di barisan terdepan untuk menentang pahlawan-pahlawan
berkuda kaum muslimin.
<br />
<br />
Zubayr segera memandang ke arah Ubaidah. Ternyata seluruh tubuhnya
berbalut senjata (baju besi) sehingga sulit ditembus dengan senjata.
Yang tampak dari Ubaidah hanya kedua matanya saja. Zubayr berpikir
bagaimana caranya mengalahkan musuhnya yang berbaju besi itu dan ia
menemukan cara yang jitu. Setelah siap, Zubayr terjun kemedan tempur
dan terjadilah perang tanding yang seru sekali.
<br />
<br />
Dalam dua kali putaran Zubayr mengarahkan lembingnya ke mata
Ubaidah dan berhasil menusuk kedua mata itu sampai ke belakang
kepalanya. Ubaidah, pendekar Quraisy itu berteriak dan jatuh tersungkur
tanpa gerak. Menyaksikan terbunuhnya Ubaidah yang tragis ini, barisan
kaum musyrikin ketakutan. Lembing milik Zubayr kemudian diminta oleh
Rasulullah SAW. Lembing itu kemudian berada di tangan Abu Bakar, Umar,
Uthman, Ali dan Abdullah ibnu Zubayr meminta lembing itu untuk
disimpannya. Terbunuhnya pendekar Quraisy Ubaidah menambah semangat
juang Umat Islam dalam setiap peperangan dan mereka selalu dapat
memenangkannya. <br />
<br />
Yunus menyebut dari Ibnu Ishak, bahwa Talhah bin Abu Talhah
Al-Abdari, pembawa bendera kaum Musyrikin pada hari Uhud telah mengajak
perang tanding, tetapi tiada seorang pun yang mau keluar menemuinya.
Maka Zubayr bin Al-Awwam ra keluar untuk menghadapinya.
<br />
<br />
Mereka berdua bertarung sampai Zubayr melompat ke atas untanya, dan
menariknya jatuh ke atas tanah, dan di situ dia bertarung dengan
Talhah, sehingga akhirnya Zubayr dapat mengalahkan Talhah dan
membunuhnya dengan pedangnya. Lantaran itu Rasulullah SAW telah
berkata: “Tiap-tiap Nabi ada pengiringnya, dan pengiringku ialah
Zubayr.” Kemudian Baginda berkata lagi: “Kalau Zubayr tidak keluar
melawannya, nescaya aku sendiri yang akan keluar dan melawannya, karena
melihat banyak orang yang tidak sanggup melawannya.2 (Al-Bidayah
Wan-Nihayah 4:20) <br />
<br />
Yunus memberitakan lagi dari Ibnu Ishak yang berkata: Pada hari
pertempuran Khandak, telah keluar Naufal bin Abdullah bin Al-Mughirah
Al-Makhzumi seraya mengajak untuk lawan tanding. Maka segera keluar
menghadapinya Zubayr bin Al-Awwam ra. dan melawannya sehingga dia dapat
membelah tubuh musuhnya menjadi dua, sehingga pedangnya menjadi tumpul.
(Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:107) <br />
<br />
Ibnu Jarir telah mengeluarkan dari Asma binti Abu Bakar ra, bahawa beliau berkata:
<br />
<br />
Telah datang seorang Musyrik yang lengkap dengan senjatanya, dia
lalu mendaki di sebuah tempat yang tinggi, seraya berteriak: “Siapa
yang mau bertanding dengan aku!” Rasulullah SAW berkata kepada
seseorang di situ: “Boleh engkau bertanding dengan dia?” Jawab orang
itu: “Jika engkau suruh, hai Rasulullah!”
<br />
<br />
Maka tiba-tiba Zubayr menjengukkan dirinya, maka dia dilihat oleh
Rasulullah SAW seraya berkata kepadanya: “Hai putera Shafiyah! Bangun
menghadapinya!” Zubayr ra segera mendatangi musuh itu dan mendaki bukit
hingga tiba di puncaknya. Mereka lalu berduel, sehingga kedua-duanya
berguling-guling dari atas bukit itu. <br />
<br />
Lalu Rasulullah SAW yang dari tadi melihat peristiwa itu, berkata:
“Siapa yang tersungkur ke bawah bukit itu, dialah yang akan mati.” Maka
masing-masing Nabi SAW dan kaum Muslimin mendoakan supaya yang jatuh
dahulu itu si kafir. Maka benarlah si kafir itu yang jatuh dulu,
manakala Zubayr jatuh ke atas dadanya, lalu si kafir itu mati. (Kanzul
Ummal 5:69) <br />
<br />
Baihaqi memberitakan dari Abdullah bin Zubayr ra, beliau berkata:
Pada hari pertempuran Khandak, aku masih kecil dan aku dikumpulkan
dengan kaum wanita dan anak-anak kecil di tempat yang tinggi, dan
bersama kami ialah Umar bin Abu Salamah. Kerap Umar membenarkan aku
menaiki bahunya untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana. Aku
melihat ayahku mengayunkan pedangnya ke kanan dan ke kiri, pendek kata
siapa saja yang coba mendekatinya, dihabisinya dengan pedangnya.
<br />
<br />
Pada waktu petang, datang ayahku ke tempat kami untuk menjenguk,
lalu aku berkata kepadanya: “Ayah! Aku lihat engkau berperang pada hari
ini, dan apa yang engkau lakukan tadi!” Ayahku menjawab: “Engkau lihat
apa yang ayah buat, duhai anakku?” Jawabku: “Ya.” Dia lalu berkata
lagi: “Aku lakukan untuk mempertahankanmu, demi ayah dan ibuku!”
(Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:107) <br />
<br />
Bukhari telah mengeluarkan dari Urwah ra bahwa para sahabat
Rasulullah SAW berkata kepada Zubayr ra pada hari pertempuran di
Yarmuk: “Pimpinlah kami untuk menerobos barisan musuh, kami akan ikut
di belakangmu!” Zubayr menjawab: “Nanti kalau aku menggempur mereka,
kamu akan duduk di belakang saja.”
<br />
<br />
Jawab mereka: “Tidak, kami akan sama-sama menggempur!” Maka Zubayr
pun menerobosi barisan musuh serta menggempur mereka, dan tidak ada
seorang pun bersamanya ketika itu, lalu dia kembali lagi ke barisannya,
sedang lehernya penuh luka-luka oleh pukulan musuh. Ada dua bekas luka
di situ, yang satu adalah dari bekas kena pukulan di hari Badar.
<br />
<br />
Berkata Urwah ra: “Aku pernah memainkan tempat bekas luka itu
ketika aku kecil, dan ketika itu Abdullah juga masih kecil, umurnya
sepuluh tahun, lalu ayah kami Zubayr mengajaknya naik di atas kuda,
kemudian diserahkannya kepada orang lain.” (Al-Bidayah Wan-Nihayah
7:11) <br />
<br />
Rasulullah SAW merasa bangga terhadap Zubayr, dan ia bersabda :
"Setiap nabi mempunyai pengikut pendamping yang setia (Hawari) dan
hawariku adalah Zubayr ibnul Awwam." Kecintaan Rasulullah SAW kepada
Zubayr bukan hanya disebabkan ia anak bibi Rasulullah SAW, tetapi
karena Zubayr memang seorang pemuda yang setia, ikhlas, jujur, kuat,
berani,murah tangan dan telah menjual diri dan hartanya kepada ALLAH.
Dia adalah seorang pengelola perdagangan yang berhasil dan hartawan,
tapi hartanya selalu diinfakan untuk perjuangan Islam. <br />
<br />
Bila diserukan "Hayo berjihad fi Sabilillah", maka ia akan segera
menjadi orang pertama yang datang menyambut seruan itu. Oleh karena
itulah Zubayr selalu mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah
SAW. Selama hidupnya ia tidak pernah tinggal berjihad. Ketika kaum
muslimin mengepung perbentengan bani Quraidah yang kokoh dan sulit
dikuasai, Zubayr bersama Ali bin Abi Thalib menyerbu dengan memanjat
benteng itu sehingga kaum muslimin dapat memasuki dan menguasai benteng
tersebut.
<br />
<br />
Begitu pula kesigapan Zubayr dalam menyambut seruan jihad pada
perang Ahzaab dan peperangan lainnya sehingga bila Rasulullah SAW
melihatnya, Beliau tersenyum ridho dan gembira, seraya bersabda: “Tiap
nabi mempunyai kawan dan pembela setia (Hawari) dan di antara hawariku
adalah Zubayr." Zubayr tercatat dalam rombongan yang pernah hijrah ke
negeri Habasyah sebelum hijrah ke Madinah. <br />
<br />
Ketika Amru Ibnul Aash meminta bala bantuan tentara kepada Amirul
Mukminin, Umar Ibnul Khattab untuk memperkuat pasukan memasuki negeri
Mesir dan mengalahkan tentara Romawi yang kala itu menduduki Mesir,
Saidina Umar ra mengirim empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat
orang komandan dan ia juga menulis surat yang isinya:
<br />
<br />
“Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat
orang sahabat yang terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang.
Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Zubayr Ibnul
Awwam, Ubadah Ibnu Assamit, Almiqdaad Ibnul Aswad dan Maslamah bin
Mukhallid.”
<br />
<br />
Ketika menghadapi benteng Babylon, kaum muslimin sukar membuka dan
menguasainya. Zubayr ra memanjati dinding benteng dengan tangga. Lalu
ia berseru "Allahu Akbar" dan disambut dengan kalimat tahuid oleh
pasukan yang berada di luar benteng. Hal ini membuat pasukan musuh
gentar, panik dan meninggalkan pos-pos pertahanan mereka sehingga
Zubayr dan kawan-kawannya bergegas membuka pintu gerbang maka
tercapailah kemenangan yang gilang gemilang pada kaum Muslimin. <br />
<br />
Ketika terjadinya Perang Jamal antara pasukan yang dipimpin
Saiditina Aisyah ra dengan pasukan Ali ra, Zubayr bertemu dengan Ali
dan menyatakan dirinya tidak lagi memihak dan akan berusaha mendamaikan
kedua pasukan itu. Setelah itu maka beliau pun pergi. Tetapi beliau
diikuti oleh beberapa orang yang menginginkan berlanjutnya fitnah dan
perang. Zubayr ditikam ketika sedang menghadap Allah (dalam keadaan
menunaikan shalat). Moga Allah merahmati rohnya dan roh para sahabat
radhiallahu ‘anhum.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-41460703581679228302012-03-07T21:04:00.000-08:002012-03-05T21:16:37.000-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (5)<b>Saidina Thalhah bin Ubaidillah ra</b>
<br />
<i>Syahid Yang Hidup</i>
<br />
<br />
Thalhah bin Ubaidillah berpergian dengan sebuah kafilah Quraisy
berniaga ke Syam. Setibanya di Bushra, para pedagang Quraisy masuk ke
pasar yang ramai hendak berjual beli. Lain halnya dengan Thalhah yang
muda usia, pengetahuan dan pengalamannya mengenai perdagangan tidak
seperti para pedagang yang tua-tua. Tetapi pemuda itu pintar dan
cerdik, sehingga memungkinkannya untuk berlumba dengan mereka yang tua
dan berpengalaman memperoleh keuntungan dalam berdagang.
<br />
<br />
Ketika mereka sedang berada dalam pasar yang ramai dengan para
pengunjung dari segala tempat, Thalhah mengalami suatu peristiwa yang
mengubah jalan hidupnya secara menyeluruh. Marilah kita dengarkan
Thalhah mengisahkan riwayat hidupnya sendiri.
<a name='more'></a><br />
<br />
Kata Thalhah, “Ketika kami berada di pasar Bushra, tiba-tiba
seorang pendeta berseru: “Perhatian! Perhatian bagi kaum pedagang!
Adakah di antara tuan-tuan yang berasal dari kota Makkah?”
<br />
<br />
Kebetulan aku berdiri tidak jauh dari pendeta tersebut. Lalu kuhampiri dia seraya berkata, “Ya, aku penduduk Makkah!”
<br />
<br />
'Sudah munculkah di tengah-tengah kalian orang yang bernama Ahmad?” tanya pendeta kepadaku.
<br />
<br />
“Ahmad yang mana?” jawabku balik bertanya
<br />
<br />
“Ahmad Ibnu 'Abdullah bin 'Abdul Muththalib. Bulan ini dia pasti
muncul. Dia adalah Nabi penutup. Dan dia akan keluar (hijrah dan
mengungsi) dari negerimu Tanah Haram, pindah ke negeri berbatu-batu
hitam, banyak pohon kurma, negeri yang subur makmur memancarkan air dan
garam. Sebaiknya Anda segera menemuinya, hai pemuda!” kata pendeta itu
menjelaskan. Berita yang kuterima dari pendeta itu tertanam ke dalam
hatiku. Lalu kuambil unta, dan aku segera pulang kembali ke Makkah.
Kafilah aku tinggalkan di belakang, sampai di Makkah, aku bertanya
kepada keluargaku. “Adakah suatu peristiwa yang terjadi di Makkah
sepeninggalku?”
<br />
<br />
“Ada! jawab mereka. “Muhammad bin 'Abdullah mengatakan dia Nabi.
Putera Abu Quhafah (Abu Bakar Shiddiq) percaya dan mengikuti apa yang
dikatakannya.”
<br />
<br />
Kata Thalhah, “Ya, aku kenal Abu Bakar. Dia seorang yang lapang
dada, penyayang dan lemah lembut. Dia pedagang yang berbudi tinggi dan
berpendirian lurus. Kami berteman baik dengan dia, dan menyukai
majlisnya karena dia ahli sejarah Quraisy dan silsilah keturunan suku
itu.” Aku pergi menemui Abu Bakar dan bertanya kepadanya, “Betulkah
berita mengenai Muhammad bin 'Abdullah, bahwa dia diangkat Nabi, dan
Anda menjadi pengikutnya?”
<br />
<br />
“Betul!” jawab Abu Bakar. Lalu diceritakannya kepadaku kisah
Muhammad menjadi Nabi dan Rasul (sejak peristiwa di gua Hira', sampai
turunnya ayat pertama). Kemudian diajaknya aku masuk agama baru itu.
Sebaliknya aku ceritakan pula kepadanya peristiwa pertemuanku dengan
pendeta Bushra, dan berita yang disampaikannya kepadaku. <br />
<br />
Abu Bakar tercengang mendengar ceritaku. Lalu katanya, “Marilah
kita pergi menemui Muhammad. Ceritakan kepadanya peristiwa yang engkau
alami dengan pendeta Bushra itu, dan dengarlah pula apa yang dikatakan
Muhammad tentang agama yang dibawanya, supaya engkau tahu dan
memasukinya.”
<br />
<br />
“Aku pergi bersama Abu Bakar menemui Muhammad, Setelah bertemu
dengannya, dia menjelaskan tentang Islam dan membacakan beberapa ayat
Al-Quran kepadaku. Kemudian digembirakannya aku dengan kebaikan dunia
dan akhirat.“ kata Thalhah melanjutkan ceritanya.
<br />
<br />
Dadaku terasa lapang untuk menerima Islam. Aku ceritakan pula
kepadanya pertemuanku dengan pendeta di Bushra. Beliau sangat gembira
mendengar ceritaku, sehingga kegembiraan itu terpancar jelas di
wajahnya. Kemudian aku mengucapkan syahadat di hadapannya, tidak ada
Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah. Dengan
syahadatku itu, maka aku tercatat sebagai orang ke-empat yang
menyatakan Islam di hadapan Abu Bakar.
<br />
<br />
Peristiwa masuknya pemuda Quraisy ini ke dalam Islam, tak ubahnya
bagaikan petir menyambar keluarganya. Mereka mengeluh, gelisah dan
berkeluh kesah. Dan yang paling sedih ialah ibu Thalhah sendiri. Ibunya
mengharapkan Thalhah menjadi pemimpin bagi kaumnya, karena si ibu telah
melihat bakat yang terkandung dalam pribadi anaknya, tinggi dan mulia. <br />
<br />
Orang-orang sepersukuan dengan Thalhah berusaha keras
mengembalikannya ke dalam agama nenek moyang mereka, agama berhala.
tetapi mereka tidak berhasil, karena pendirian Thalhah amat kokoh dan
kuat, bagaikan gunung karang yang terhunjam dalam perut bumi, tak dapat
digoyahkan sedikit jua. Setelah mereka putus asa membujuk Thalhah
dengan cara lemah lembut, akhirnya mereka bertindak kasar dengan
menyiksa dan menyakitinya.
<br />
<br />
Mas'ud bin Kharasy bercerita, “Pada suatu hari, ketika aku sa'i
antara Shafa dan Marwa, aku melihat sekelompok orang menggiring seorang
pemuda dengan tangan terbelenggu ke kuduknya. Orang banyak itu
berlari-lari di belakang pemuda tersebut, sambil mendorongnya, memecut
dan memukuli kepalanya. Bersama orang banyak itu terdapat seorang
wanita lanjut usia, meneriaki si pemuda dengan caci makian.
<br />
<br />
Aku bertanya, “Mengapa pemuda itu?”
<br />
<br />
Jawab mereka, “Pemuda itu Thalhah bin Ubaidillah. Dia keluar dari
kepercayaan nenek moyang, lalu mengikuti Muhammad anak Bani Hasyim.”
<br />
<br />
Tanyaku, “Siapa wanita tua itu?”
<br />
<br />
Jawab mereka, “Ash Sha'bah binti Al Hadhramy, ibu kandung pemuda itu!”
<br />
<br />
Kemudian, Naufal bin Khuwalid yang dijuluki sebagai “Asadul
Quraisy” (Singa Quraisy), berdiri di hadapan Thalhah dan mengikatnya
dengan tali. Kemudian diikatnya pula Abu Bakar Shiddiq. Sesudah itu,
kedua-duanya disatukannya, lalu diserahkannya kepada para jagoan dan
tukang pukul kota Makkah, untuk disiksa sesuka hati mereka. Maka sejak
itu, Thalhah dan Abu Bakar digelari orang “Al Qarinain” (Sepasang
sahabat yang terikat).
<br />
<br />
Hari demi hari berjalan terus. Satu peristiwa dan peristiwa yang
lain sambung-menyambung. Thalhah bin Ubaidillah semakin hari semakin
dewasa. Cobaan-cobaan yang dialaminya karena mempertaruhkan agama Allah
dan Rasul-Nya tambah meningkat dan semakin besar pula. Tetapi bakti dan
perjuangan Thalhah menegakkan agama Islam dan membela kaum muslimin
semakin tumbuh dan tambah meluas. Sehingga kaum muslimin menggelarinya
“Asy Syahidul Hayy” (Syahid yang hidup), dan Rasulullah menjulukinya
dengan “Thalhah Al Khair” (Thalhah yang baik), atau “Thalhah Al Jaud”
(Thalhah yang pemurah), dan “Thalhah Al Fayyadh” (Thalhah yang
dermawan).
<br />
<br />
Setiap nama jolokan itu mempunyai latar belakang kisah
sendiri-sendiri, yang masing-masing tidak kalah penting dari yang lain.
Adapun nama jolokan “Asy Syahid Hayy” (Syahid yang hidup), diperolehnya
dalam perang Uhud. Ketika barisan kaum muslimin terpecah belah dan
kocar-kacir dari samping Rasulullah, perajurit muslim yang tinggal di
dekat beliau hanya sebelas orang Anshar dan Thalhah bin Ubaidillah dari
kaum Muhajirin. Rasulullah dan orang-orang yang mengawal beliau naik ke
sebuah bukit, tetapi beliau dihadang oleh ratusan kaum musyrikin yang
hendak membunuhnya.
<br />
<br />
Maka bersabda Rasulullah, “Siapa yang berani melawan mereka, maka dia menjadi temanku kelak di syurga.”
<br />
<br />
“Saya, ya Rasulullah! kata Thalhah.
<br />
<br />
“Tidak! Jangan engkau! Engkau harus tetap di tempatmu! Rasulullah memerintahkan.
<br />
<br />
“Saya, ya Rasulullah! kata seorang sahabat Anshar.
<br />
<br />
“Ya! Engkau!” kata Rasulullah.
<br />
<br />
Perajurit Anshar itu maju melawan perajurit musyrikin, sehingga
perajurit Anshar gugur karena membela nabinya. Rasulullah terus naik,
tetapi dihadang pula oleh tentara musyrikin. Kata Rasulullah, “Siapa
yang berani melawan mereka ini?”
<br />
<br />
“Saya, ya Rasulullah! kata Thalhah mendahului yang lain-lain.
<br />
<br />
“Tidak! Jangan engkau! Engkau tetap di tempatmu! “ kata Rasulullah memerintah.
<br />
<br />
“Saya, ya Rasulullah!” kata seorang perajurit Anshar.
<br />
<br />
“Ya! Engkau! Maju!” kata Rasulullah.
<br />
<br />
Perajurit Anshar itu maju melawan tentara musyrikin, sehingga dia
gugur pula. Demikianlah seterusnya, setiap Rasulullah meminta
pahlawannya untuk melawan tentara musyrikin, Thalhah selalu memajukan
diri, tetapi senantiasa ditahan oleh Rasulullah dan diperintahkannya
tetap di tempat, dan memberi peluang perajurit Anshar, sehingga sebelas
orang perajurit Anshar gugur semuanya menemui syahid. Maka tinggallah
Thalhah seorang.
<br />
<br />
Kata Rasulullah kepada Thalhah, “Sekarang engkau, hai Thalhah!”
<br />
<br />
Dalam perang itu, Rasulullah mengalami patah taring kening dan
bibirnya luka, sehingga darah mengucur di muka beliau, dan beliau
kepayahan. Karena itu Thalhah menerkam musuhnya dan menghalau mereka
sekuat tenaga, supaya mereka tidak dapat menghampiri Rasulullah.
Kemudian Thalhah kembali ke dekat Rasulullah, lalu dinaikkannya beliau
sedikit ke bukit, dan disandarkannya ke tebing. Sesudah itu kembali
menyerang musuh, sehingga dia berhasil menyingkirkan mereka dari
Rasulullah.
<br />
<br />
Kata Abu Bakar, “Saya dan Abu Ubaidillah bin Jarah ketika sedang
berada agak jauh dari Rasulullah. Setelah kami tiba untuk membantu,
beliau berkata, “Tinggalkan aku! Bantulah Thalhah, kawan kalian!” Kami
dapati Thalhah berlumuran darah, yang mengalir dari seluruh tubuhnya.
Di tubuhnya terdapat tujuh puluh sembilan luka bekas tebasan pedang,
atau tusukan lembing, dan lemparan panah. Pergelangan tangannya putus
sebelah, dan dia terbaring di tanah dalam keadaan pengsan.”
<br />
<br />
Rasulullah bersabda sesudah itu mengenai Thalhah, “Siapa yang ingin
melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, maka
lihatlah Thalhah bin Ubaidillah!” Bila orang membicarakan perang Uhud
di hadapan Abu Bakar Shiddiq, maka Abu Bakar berkata, “Perang hari itu
adalah peperangan Thalhah keseluruhannya.”
<br />
<br />
Begitulah kisahnya, sehingga Thalhah dijuluki “Asy Syahidul Hayy”
(Syahid yang hidup). Adapun sebabnya bergelar “Thalhah Al Khair “ atau
“Thalhah Al Jaud”, mengandung seratus satu macam kisah. Akan tetapi
kita nukilkan di sini dua diantaranya.
<br />
<br />
Thalhah adalah pedagang besar. Pada suatu sore hari dia mendapat
untung dari Hadhramaut kira-kira 700 000 dirham. Malamnya dia
ketakutan, gelisah dan risau. Maka ditanya oleh istrerinya Ummu Kaltsum
binti Abu Bakar Shiddiq, “Mengapa Anda gelisah, hai Abu Muhammad, Apa
kesalahan kami sehingga Anda gelisah?”
<br />
<br />
Jawab Thalhah, “Tidak! Engkau adalah isteri yang baik dan setia!
Tetapi ada yang terfikir olehku sejak semalam, seperti biasanya pikiran
seseorang tertuju kepada Tuhannya bila dia tidur, sedangkan harta ini
bertumpuk di rumahnya.”
<br />
<br />
Jawab isterinya, Ummu Kalthum, “Mengapa Anda begitu risau
memikirkannya. Bukankah kaum Anda banyak yang membutuhkan pertolongan
Anda. Besok pagi bagi-bagikan wang itu kepada mereka.”
<br />
<br />
Kata Thalhah, “Rahimakillah. (Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya
kepadamu!). Engkau wanita beroleh taufiq, anak orang yang selalu diberi
taufiq oleh Allah.” Pagi-pagi, dimasukkannya wang itu ke dalam
pundi-pundi besar dan kecil, lalu dibagi-bagikannya kepada fakir miskin
kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
<br />
<br />
Diceritakanya pula, seorang laki-laki pernah datang kepada Thalhah
bin Ubaidillah meminta bantuannya. Hati Thalhah tergugah oleh rasa
kasihan terhadap orang itu. Lalu katanya, “Aku mempunyai sebidang tanah
pemberian Uthman bin 'Affan kepadaku, seharga tiga ratus ribu. Jika
engkau suka, ambilah tanah itu, atau aku beli kepadamu tiga ratus ribu
dirham.”
<br />
<br />
Kata orang itu, “Biarlah aku terima wangnya saja.” Thalhah memberikan kepadanya wang sejumlah tiga ratus ribu.
<br />
<br />
Sewaktu terjadi Perang Jamal, Thalhah bertemu dengan Saidina Ali ra
dan Saidina Ali memperingatkan agar beliau mundur ke barisan paling
belakang. Sebuah panah mengenai betisnya, maka beliau segera
dipindahkan ke Basrah dan tidak berapa lama kemudian karena lukanya
yang cukup dalam beliau pun wafat. Thalhah wafat pada usia 60 tahun dan
dikubur di suatu tempat dekat padang rumput di Basrah.
<br />
<br />
Rasulullah pernah berkata kepada para sahabat radhiallahu 'anhum,
"Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa senang melihat seorang
syahid berjalan di atas bumi, maka lihatlah Thalhah.
<br />
<br />
Hal itu juga dikatakan Allah SWT dalam firmanNya: "Di antara
orang-orang mukmin itu ada orang -orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan
di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun
tidak merubah janjinya." (Al-Ahzaab: 23)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-52268121715921318872012-03-07T21:03:00.000-08:002012-03-05T21:13:01.777-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (4)<b>Khalifah Ali bin Abu Thalib ra</b>
<br />
<i>Khalifah Keempat, Singa Allah Yang Dimuliakan Wajahnya Oleh Allah</i>
<br />
<br />
Ketika Khalifah Uthman bin Affan ra wafat, warga Madinah dan tiga
pasukan dari Mesir, Basrah dan Kufah bersepakat memilih Ali bin Abu
Thalib sebagai khalifah baru. Menurut riwayat, Ali sempat menolak
penunjukan itu. Namun semua mendesak beliau untuk memimpin umat.
Pembaiatan Ali pun berlangsung di Masjid Nabawi. <br />
<a name='more'></a><br />
Nama beliau sebenarnya ialah Ali bin Abi Talib bin Abdul Mutalib
bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan pada tahun 602 M atau 10
tahun sebelum kelahiran Islam. Usianya 32 tahun lebih muda dari
Rasulullah SAW. Saidina Ali merupakan sepupu dan merupakan menantu
Baginda SAW melalui pernikahannya Fatimah. Beliau adalah orang pertama
yang memeluk Islam dari kalangan kanak-kanak. Beliau telah dididik di
rumah Rasulullah dan ini menyebabkan beliau mempunyai jiwa yang bersih
dan tidak dikotori dengan naluri Jahiliyah. <br />
<br />
Saidina Ali adalah salah seorang sahabat paling dekat dengan Rasul.
Sewaktu kecil, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh Abu Thalib, pamannya yang
juga ayah kepada Saidina Ali. Setelah berumah tangga dan melihat Abu
Thalib hidup kekurangan, Nabi Muhammad SAW memelihara Ali di rumahnya.
Ali dan Zaid bin Haritsah - anak angkat Nabi Muhammad SAW, adalah orang
pertama yang memeluk Islam setelah Khadijah. Mereka selalu shalat
berjamaah. <br />
<br />
Kecerdasan dan keberanian Ali sangat menonjol dalam lingkungan
Quraisy. Saat masih kanak-kanak, beliau telah menentang tokoh-tokoh
Quraisy yang mencemuh Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW
berhijrah dan kaum Quraisy telah menghunus pedang untuk membunuhnya,
Ali tidur di tempat tidur Nabi Muhammad SAW serta mengenakan mantel
yang dipakai oleh Rasulullah. <br />
<br />
Di medan perang, beliau adalah ahli tempur yang sangat disegani.
Baik di perang Badar, Uhud hingga Khandaq. Namanya semakin sering
dipuji setelah beliau berhasil menjebol gerbang benteng Khaibar yang
menjadi pertahanan terakhir Yahudi. Menjelang Rasul menunaikan ibadah
haji, Ali ditugasi untuk melaksanakan misi ketenteraan ke Yaman dan
dilakukannya dengan baik. <br />
<br />
Mengenai kecerdasannya, Nabi Muhammad SAW pernah memuji Ali dengan
kata-kata: "Saya adalah ibukota ilmu dan Ali adalah gerbangnya."
Kefasihan bicara Ali dipuji oleh banyak kalangan. Rasul SAW kemudiannya
menikahkan Ali dengan puteri bongsunya, Fatimah Az-Zahra. Setelah
Fatimah Az-Zahra wafat, Ali menikah dengan Ashma’, janda yang dua kali
ditinggal mati suaminya, yakni Ja'far bin Abu Thalib dan Khalifah Abu
Bakar. <br />
<br />
Sebagai khalifah, beliau mewarisi pemerintahan yang sangat kacau.
Juga ketegangan politik akibat pembunuhan Uthman. Keluarga Umayyah
menguasai hampir semua kerusi pemerintahan. Dari 20 gabenor yang ada,
hanya Gabenor Iraq iaitu Abu Musa Al-Asyari saja yang bukan dari
keluarga Umayyah. Mereka menuntut Ali untuk mengadili pembunuh Khalifah
Uthman. Tuntutan demikian juga banyak diajukan oleh tokoh lainnya
seperti Saidatina Aisyah rha, juga Zubair dan Thalhah - dua orang
pertama yang masuk Islam seperti Ali. <br />
<br />
Kesan dari kematian Khalifah Uthman adalah amat sulit bagi Khalifah
Ali untuk menyelesaikan terutamanya dalam masalah menjalankan
pentadbiran. Untuk melicinkan pentadbiran, Khalifah Ali telah memecat
jawatan pegawai-pegawai yang dilantik oleh Khalifah Uthman yang terdiri
dari kalangan Bani Umayyah. Ini telah menimbulkan rasa tidak puas hati
dikalangan Bani Umayyah.
<br />
<br />
Beliau juga telah bertindak mengambil kembali tanah-tanah kerajaan
yang telah dibahagikan oleh Khalifah Uthman kepada keluarganya. Ini
telah menambahkan lagi semangat kebencian Bani Umayyah terhadap
Khalifah Ali. Oleh itu golongan ini telah menuduh Khalifah Ali terlibat
dalam pembunuhan Khalifah Uthman.
<br />
<br />
Beberapa orang menuding Ali terlalu dekat dengan para pembunuh itu.
Ali menyebut pengadilan sulit dilaksanakan sebelum situasi politik
reda. Beliau bermaksud menyatukan negara lebih dahulu. Untuk itu,
beliau mendesak Muawiyyah bin Abu Sufyan - Gabenor Syam, yang juga
pimpinan keluarga Umayyah untuk segera berbaiat kepadanya. <br />
<br />
Muawiyyah menolak berbaiat sebelum pembunuh Uthman dihukum. Bahkan
Muawwiyah menyiapkan pasukan dalam jumlah besar untuk menentang Ali.
Ali pun siap menggempur Muawiyyah. Sejumlah sahabat penting seperti
Mughairah, Saad bin Abi Waqqas dan Abdullah bin Umar menyarankan kepada
Saidina Ali agar menunda serangan itu. Begitu juga sepupu Ali, Ibnu
Abbas. Tapi Ali berkeras, sehingga Ibnu Abbas mengkritiknya. <br />
<br />
Ali segera menyusun pasukan. Beliau berangkat ke Kufah, wilayah
yang masyarakatnya menyokong Saidina Ali. Beliau meninggalkan ibu kota
Madinah sepenuhnya, bahkan seterusnya, untuk langsung memimpin perang.
Hal yang tak lazim dilakukan para pemimpin negara. Setahun sudah
berlalu, pembunuh Uthman masih belum dihukum. <br />
<br />
Langkah ini makin mengundang kritik dari kelompok Aisyah. Aisyah,
Thalhah dan Zubair lalu memimpin 30 ribu pasukan dari Makkah. Pasukan
Ali yang awalnya diarahkan ke Syam terpaksa dibelokkan untuk menghadapi
Aisyah. Terjadilah peristiwa menyedihkan itu, peperangan antara kaum
Muslim. <br />
<br />
Aisyah memimpin pasukannya dalam tandu tertutup di atas unta.
Banyak pasukan juga mengendarai unta. Maka perang itu disebut Perang
Jamal (Unta). Sekitar 10 ribu orang tewas dalam perang sesama Muslim
ini. Aisyah tertawan setelah tandunya penuh dengan anak panah. Zubair
tewas dibunuh di Waha Al-Sibak. Thalhah terluka di kaki dan meninggal
di Basra. <br />
<br />
Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh Muawiyyah. Beliau
menggantungkan jubah Uthman yang berlumur darah serta potongan jari
isteri Uthman, di masjid Damaskus untuk menyudutkan Ali. Muawiyyah
berhasil menarik Amru bin Ash ke pihaknya. <br />
<br />
Amru seorang politisi ulung yang sangat disegani. Beliau
diiming-imingi menjadi Gabenor Mesir. Abdullah, anak Amru yang shaleh,
menyarankan ayahnya untuk menolak ajakan Muawiyyah. Namun Muhammad -
anaknya yang suka berpolitik -menyarankan Amru mengambil kesempatan.
Amru tergoda. Beliau mendukung Muawiyyah untuk menjadi khalifah
tandingan. <br />
<br />
Kedua pihak bertempur di Shiffin, hulu Sungai Eufrat di perbatasan
Iraq-Syria. Puluhan ribu Muslim tewas. Di pihak Ali, korban sebanyak 35
ribu manakala di pihak Muawiyyah seramai 45 ribu. Dalam keadaan
terdesak, pihak Muawiyyah bersiasat. Atas usulan Amru, mereka mengikat
al-Quran di hujung tombak dan mengajak untuk "berhukum pada al-Quran"
(Majlis Tahkim). <br />
<br />
Pihak Ali berpecah. Sebahagian berpendapat, seruan itu harus
dihormati. Yang lain menyebut itu hanyalah cara Muawiyyah untuk menipu
dan menghindari kekalahan. Ali tetap mengalah. Kedua pihak berunding.
Amru bin Ash di pihak Muawiyyah, Abu Musa - yang dikenal sebagai
seorang shaleh dan tak suka berpolitik - di pihak Ali. Keduanya sepakat
untuk "menurunkan" Ali dan Muawiyyah. Namun Amru kembali mengingkari
kesepakatannya. <br />
<br />
Situasi yang tak menentu itu menimbulkan kemarahan Hurkus -
komandan pasukan Ali yang berasal dari keluarga Tamim. Hurkus adalah
seorang yang lurus, berwawasan sempit dan keras. Caranya memandang
masalah selalunya "hitam- putih". Dia menganggap Muawiyyah mahupun Ali
telah melanggar hukum Allah. "Laa hukma illallah (tiada hukum selain
Allah)," serunya. Pelanggar hukum Allah boleh dibunuh, demikianlah
pendapatnya. <br />
<br />
Kelompok Hurkus segera menguat. Orang-orang menyebut kelompok
radikal ini sebagai "Khawarij" (barisan yang keluar). Mereka menyerang
dan bahkan membunuh orang-orang yang berbeza pendapat dengannya.
Pembunuhan berlangsung di beberapa tempat. Mereka berfikir, negara baru
akan dapat ditegakkan jika tiga orang yang dianggap penyebab masalah
yakni Ali, Muawiyyah dan Amru dibunuh. <br />
<br />
Hujaj bertugas membunuh Muawiyyah di Damaskus, Amru bin Abu Bakar
bertugas membunuh Amru bin Ash di Mesir dan Abdurrahman bertugas
membunuh Ali di Kufah. Muawiyyah yang kini hidup dengan pengawalan
ketat seperti seorang raja selamat dari pembunuhan tersebut dan hanya
terluka. Amru bin Abu Bakar tersilap dalam menjalankan tugasnya, beliau
membunuh imam yang menggantikan Amru bin Ash. Di Kufah, Saidina Ali ra
sedang berangkat ke masjid ketika diserang dengan pedang. Dua hari
kemudian beliau pun wafat. Peristiwa itu terjadi pada Ramadhan 40
Hijrah bersamaan 661 Masihi. <br />
<br />
Berakhirlah model kepemimpinan Islam untuk negara yang dicontohkan
Rasulullah SAW. Muawiyyah lalu menggunakan model "kerajaan". Ibukota
pun dipindah dari Madinah ke Damaskus.<br />
<br />
Allahualam....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-22856413822737540792012-03-05T21:02:00.003-08:002012-03-05T21:17:24.235-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (3)<b>Khalifah Uthman bin Affan ra</b>
<br /><i>Khalifah Ketiga, Malaikat Berasa Malu Kepadanya</i>
<br />
<br />Pengenalan
<br />
<br />Khalifah Uthman merupakan khalifah Islam yang ketiga selepas
Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar al-Khattab. Beliau dilantik
menjadi khalifah melalui persetujuan orang ramai. <br />
<br />
<br />Sirah Khalifah Uthman bin Affan
<br />
<br />Nama beliau sebenarnya ialah Uthman b. Affan b. Abul-As yang mana
beliau dilahirkan ketika Baginda Nabi Muhammad SAW berumur 5 tahun.
Uthman merupakan seorang bangsawan dari golongan Quraish dari Bani
Ummayah. <br />
<br />Beliau terkenal sebagai seorang yang lemah lembut, pemurah dan baik
hati. Beliau merupakan salah seorang dari saudagar yang terkaya di
Tanah Arab, sehingga beliau digelarkan dengan gelaran “al-Ghani”.
Selepas memeluk Islam beliau banyak mendermakan hartanya ke arah
kepentingan agama Islam, sebagai contohnya dalam peperangan Tabuk,
beliau telah mendermakan hartanya iaitu 950 ekor unta, 50 ekor kuda dan
1000 dinar. Begitu juga ketika umat Islam berhijrah ke Madinah, umat
Islam menghadapi masalah untuk mendapatkan air minuman. Oleh itu
Saidina Uthman telah membeli telaga Ruma dari seorang Yahudi dengan
harga 20 000 dirham untuk digunakan oleh umat Islam dengan percuma. <br />
<a name='more'></a><br />Saidina Uthman bin Affan ra adalah seorang yang bertaqwa dan
bersikap wara'. Tengah malamnya tak pernah disia-siakan. Beliau
memanfaatkan waktu itu untuk mengaji Al-Quran dan setiap tahun beliau
menunaikan ibadah haji. Bila sedang berzikir dari matanya mengalir air
mata haru. Beliau selalu bersegera dalam segala amal kebajikan dan
kepentingan umat, dermawan dan penuh belas kasihan. Khalifah Uthman
telah melaksanakan hijrah sebanyak dua kali, pertama ke Habasyah, dan
yang kedua ke Madinah. <br />
<br />Beliau digelarkan sebagai “Zunnurain” yang bermaksud dua cahaya
kerana menikahi dua orang puteri Rasulullah iaitu Ruqayyah dan Ummi
Kalthum. Setelah Ruqayyah meninggal dunia, Rasulullah SAW telah
menikahkan beliau dengan puteri Baginda iaitu Ummi Kalthum. Uthman
berkahwin sebanyak 7 kali lagi selepas kematian Ummi Kalthum dan
seluruh anaknya berjumlah seramai 16 orang. Isterinya yang terakhir
ialah Nailah binti Furaifisha. <br />
<br />Beliau dilantik menjadi khalifah selepas kematian Khalifah Umar ra
yang ditikam. Beliau dilantik menjadi khalifah pada tahun 23 Hijrah
oleh jawatankuasa yang ditubuhkan oleh Khalifah Umar al-Khattab ra. <br />
<br /><br />Kepimpinan Dan Sejarah Pentadbiran
<br />
<br />Ahli sejarah telah membahagikan tempoh pemerintahan Khalifah Uthman
selama 12 tahun kepada dua bahagian iaitu pertamanya zaman atau tahap
keamanan dan keagungan Islam, manakala yang keduanya pula ialah tahap
atau zaman “Fitnatul-Kubra” iaitu zaman huru hara. <br />
<br />
<br />Zaman Keamanan Dan Keagungan Islam
<br />
<br />Banyak jasa-jasa dan juga kejayaan yang telah dilakukan oleh
Khalifah Uthman dalam menyebar dan memperkembangluaskan Islam. Ini
termasuklah kejayaannya dalam: <br />
<br />1. Bidang Ketenteraan
<br />
<br />Khalifah Uthman banyak melakukan perluasan kuasa terhadap beberapa
buah negara dalam usahanya menyebarkan Islam, ini dapat dilihat pada
keluasan empayar Islam yang dapat mengatasi keluasan empayar Rom Timur
dan juga empayar Parsi pada zaman kegemilangan mereka. Antara wilayah
baru yang telah berjaya ditakluki ialah Cyprus, Afganistan, Samarqand,
Libya, Algeria, Tunisia, Morocco dan beberapa buah negara lagi. Beliau
juga bertanggungjawab dalam menubuhkan angkatan tentera laut Islam yang
pertama bagi menjamin keselamatan dan melakukan perluasan kuasa. Banyak
negara-negara yang telah dibuka melalui angkatan tentera ini. <br />
<br />2. Melakukan Pembukuan Al-Quran
<br />
<br />Perluasan kuasa telah menyebabkan penyebaran Islam terjadi secara
meluas. Apabila ramainya orang-orang yang memeluk Islam sudah tentu
banyaknya perbezaan antara sesuatu wilayah dengan wilayah yang lain
dari segi mereka mempelajari Islam. Apa yang paling ketara sekali ialah
dalam masalah mereka mempelajari al-Quran. Banyak terdapatnya perbezaan
bacaan yang membawa kepada salah bacaan antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Dengan keadaan ini banyak terjadinya salah faham dan
saling tuduh menuduh sesama orang Islam dalam menyatakan siapakah yang
betul pembacaannya. <br />
<br />Oleh itu Khalifah Uthman telah mengadakan satu naskhah al-Quran
yang baru yang mana ianya digunakan secara rasmi untuk seluruh umat
Islam. Khalifah Uthman telah menggunakan lahjah Bahasa Quraish dan yang
mana al-Quran yang berbeza telah dibakar. Al-Quran inilah yang
digunakan hingga kehari ini yang mana ianya dikenali dengan nama Mushaf
Uthmani. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjamin kesucian al-Quran
sebagai sumber perundangan Islam. <br />
<br />3. Beliau Telah Membesarkan Masjid Nabawi
<br />
<br />Masjid Nabawi telah menjadi padat kerana dipenuhi dengan jemaah
yang semakin ramai, Oleh itu Khalifah Uthman telah membesarkan masjid
tersebut dengan membeli tanah bagi memperluaskan kawasan tersebut.
Masjid tersebut telah diluaskan pada tahun 29 Hijrah. <br />
<br />4. Usaha Khalifah Uthman Dalam Menyebarkan Dakwah Islam
<br />
<br />Khalifah Uthman sering berdakwah di penjara dan beliau berjaya
mengislamkan ramai banduan. Beliau juga banyak mengajar hukum-hukum
Islam kepada rakyatnya. Ramai pendakwah telah dihantar keserata negeri
bagi memperluaskan ajaran Islam. Beliau juga telah melantik ramai
pengajar hukum Islam dan juga melantik petugas khas yang membetulkan
saf-saf sembahyang. Beliau juga banyak menggunakan al-Quran dan
as-Sunah dalam menjalankan hukum-hukum.
<br />
<br />
<br />Al-Fitnah al-Kubra (Zaman Fitnah)
<br />
<br />Pada akhir tahun 34 Hijrah, pemerintahan Islam dilanda fitnah.
Sasaran fitnah tersebut adalah Saidina Uthman ra hingga mengakibatkan
beliau terbunuh pada tahun berikutnya. <br />
<br />Fitnah yang keji datang dari Mesir berupa tuduhan-tuduhan palsu
yang dibawa oleh orang-orang yang datang hendak umrah pada bulan Rajab.
<br />
<br />Saidina Ali bin Abi Thalib ra bermati-matian membela Saidina Uthman
dan menyangkal tuduhan mereka. Saidina Ali menanyakan keluhan dan
tuduhan mereka, yang segera dijawab oleh mereka, "Uthman telah membakar
mushaf-mushaf, shalat tidak diqasar sewaktu di Makkah, mengkhususkan
sumber air untuk kepentingan dirinya sendiri dan mengangkat pejabat
dari kalangan generasi muda. la juga mengutamakan segala fasilitas
untuk Bani Umayyah (golongannya) melebihi orang lain." <br />
<br />Pada hari Jumaat, Saidina Uthman berkhutbah dan mengangkat
tangannya seraya berkata, "Ya Allah, aku beristighfar dan bertaubat
kepadaMu. Aku bertaubat atas perbuatanku." <br />
<br />Saidina Ali ra menjawab, "Mushaf-mushaf yang dibakar ialah yang
mengandungi perselisihan dan yang ada sekarang ini adalah yang
disepakati bersama keshahihannya. Adapun shalat yang tidak diqasar
sewaktu di Makkah, adalah kerana dia berkeluarga di Makkah dan dia
berniat untuk tinggal di sana. Oleh kerana itu shalatnya tidak diqasar.
Adapun sumber air yang dikhususkan itu adalah untuk ternak sedekah
sehingga mereka besar, bukan untuk ternak unta dan domba miliknya
sendiri. Umar juga pernah melakukan ini sebelumnya. Adapun mengangkat
pejabat dari generasi muda, hal ini dilakukan semata-mata kerana mereka
mempunyai kemampuan dalam bidang-bidang tersebut. Rasulullah SAW juga
pernah melakukan ini hal yang demikian. Adapun beliau mengutamakan
kaumnya, Bani Umayyah, kerana Rasulullah sendiri mendahulukan kaum
Quraish daripada bani lainnya. Demi Allah seandainya kunci syurga ada
di tanganku, aku akan memasukkan Bani Umayyah ke syurga." <br />
<br />Setelah mendengar penjelasan Ali ra, umat Islam pulang dengan rasa
puas. Tetapi para peniup fitnah terus melancarkan fitnah dan
merencanakan makar jahat mereka. Di antara mereka ada yang menyebarkan
tulisan dengan tanda tangan palsu dari pada sababat termuka yang
menjelek-jelekkan Uthman. Mereka juga menuntut agar Uthman dibunuh. <br />
<br />Fitnah kejipun terus menjalar dengan kejamnya, sebahagian besar
umat termakan fitnah tersebut hingga terjadinya pembunuhan atas
dirinya, setelah sebelumnya terkepung selama satu bulan di rumahnya.
Peristiwa inilah yang disebut dengan "Al-Fitnah al-Kubra" yang pertama,
sehingga merobek persatuan umat Islam.
<br />
<br />Saidina Uthman ra telah mati dibunuh oleh pemberontak-pemberontak
yang mengepung rumahnya pada tahun 35 Hijrah, bersamaan dengan tahun
656 Masihi. Pemerintahannya memakan masa selama 12 tahun, yang mana
ianya merupakan pemerintah yang paling lama dalam pemerintahan Khulafa’
ar-Rasyidin.<br /><br />Allahualam..Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-17712313412183056622012-03-05T21:01:00.001-08:002012-03-05T21:17:41.212-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (2)<b>Khalifah Umar al-Khattab ra</b>
<br /><i>Khalifah Kedua, Pintar Membezakan Antara Haq dan Batil</i>
<br />
<br />Pengenalan:
<br />
<br />Khalifah Umar b. Al-Khattab ra merupakan khalifah Islam yang kedua
selepas Khalifah Abu Bakar ra. Perlantikannya merupakan wasiat daripada
Khalifah Abu Bakar. <br />
<br />Sirah Umar Al-Khattab:
<br />
<br />Nama penuhnya ialah Umar b. Al-Khattab b. Naufal b. Abdul Uzza b.
Rabah b. Abdullah b. Qarth b. Razah b. Adiy b. Kaab. Di lahirkan pada
tahun 583 M daripada Bani Adi iaitu salah satu bani dalam kabilah
Quraish yang dipandang mulia, megah, dan berkedudukan tinggi. Waktu
kecilnya pernah mengembala kambing dan dewasanya beliau berniaga dengan
berulang alik ke Syam membawa barang dagangan. Waktu Jahiliah beliau
pernah menjadi pendamai waktu terjadi pertelingkahan hebat antara kaum
keluarganya. Beliau merupakan seorang yang berani, tegas dalam kira
bicara, berterus terang menyatakan fikiran dan pandangannya dalam
menghadapi satu-satu masalah. Beliau juga terkenal sebagai pemidato dan
juga ahli gusti. <a name='more'></a><br />
<br />Saidina Umar memeluk Islam pada tahun ke enam selepas kerasulan
Nabi. Beliau kemudiannya memberi sumbangan yang besar terhadap
perkembangan Islam. Sebelum ini beliau merupakan musuh ketat kepada
Islam dan sentiasa menghalangi perkembangan Islam. Orang Islam ramai
yang berasa takut untuk melakukan ibadah kerana bimbangkan kepada orang
Quraish yang selalu mengancang dan mengusir mereka. Setelah Umar
memeluk Islam ramai dari kalangan orang-orang Islam yang tidak merasa
apa-apa curiga lagi dalam mengerjakan ibadat. Beliau digelar “al-Faruq”
yang bermaksud orang yang membezakan hak dengan yang batil. Gelaran ini
diberikan oleh Rasulullah semasa beliau membawa sekumpulan umat Islam
untuk bersembahyang di hadapan Kaabah secara terbuka untuk pertama
kalinya dalam sejarah Islam. Beliau sendiri yang menjaganya daripada
gangguan orang-orang Quraish. Nabi Muhammad SAW juga mengelarkannya
sebagai “Abu Hafs” kerana kegagahannya. <br />
<br />Ketika berhijrah ke Madinah, ramai orang Islam yang keluar dari
Kota Mekah secara bersembunyi, tetapi Umar keluar secara
berterang-terangan. Pedang di tangannya sedia menghunus kepada sesiapa
sahaja yang cuba menghalangnya. <br />
<br />Ketika khalifah Abu Bakar sedang sakit dan merasa ajalnya akan
tiba, beliau memanggil sahabat dan meninjau fikiran mereka untuk
mencari tokoh Islam bagi dilantik menggantikan pentadbiran khalifah.
Abu Bakar mencadangkan nama Umar untuk dicalonkan memegang jawatan itu.
Cadangan tersebut mendapat persetujuan dari kalangan sahabat dan
orang-orang ramai. <br />
<br />Selepas memerintah negara Islam selama 10 tahun 6 bulan dan 4 hari,
beliau pun wafat pada malam Rabu di akhir bulan Zulhijjah tahun 23
Hijrah, sewaktu berumur 63 tahun. Beliau mati kerana ditikam oleh Abu
Lu’luah, bangsa Parsi yang beragama Majusi. Beliau dimakamkan
berhampiran dengan makam Rasulullah dan Abu Bakar di Madinah. <br />
<br />Kepimpinan Khalifah Umar Al-Khattab:
<br />
<br />A. Pembaharuan Dalam Bidang Pentadbiran
<br />
<br />- Membentuk Majlis Syura
<br />
<br />Khalifah Umar telah membentuk satu Majlis Syura yang merupakan
lembaga atau majlis perunding yang tertinggi. Ianya terbahagi kepada
dua iaitu Majlis Syura Tertinggi dan majlis Syura Am. <br />
<br />Anggota Majlis Syura Tertinggi ialah terdiri daripada Uthman b.
Affan, Ali b. Abi Talib, Zaid b. Tsabit, Abdul Rahman b. Auf, Saad b.
Abi Waqas dan Muaz b. Jabal. Semua pekara yang melibatkan masalah
politik, keselamatan dan sosial negara akan dibincangkan bersama-sama
dalam majlis tersebut. Majlis Syura ini juga bertanggungjawab
menentukan polisi negara dalam soal pemerintahan dalaman dan hubungan
luar. <br />
<br />Melalui amalan sistem syura, Khalifah Umar dapat mengetahui apa-apa
permasalahan yang berlaku kepada dalam semua segi. Beliau juga membuka
peluang dan kebebasan yang seluas-luasnya kepada semua orang untuk
mengemukakan fikiran dan pendapat mereka demi kebaikan dan keadilan
Islam, Sehingga beliau menggangap semua manusia yang tidak mahu
memberikan pendapat adalah manusia yang tidak berfaedah. <br />
<br />- Membahagikan Wilayah-Wilayah Islam
<br />
<br />Perkembangan Islam yang semakin luas dengan pembukaan negara-negara
Islam yang baru telah memerlukan kepada pentadbir bagi menguruskan
sesebuah negara. Dengan perluasan kuasa ini, Khalifah Umar telah
membahagikan kerajaan Islam yang semakin luas kepada beberapa wilayah
demi menjaga kelicinan pentadbiran Islam. Umar meletakkan beberapa
orang pegawai untuk menjalankan pentadbiran. Mereka yang dilantik
hendaklah datang ke Mekah pada tiap-tiap tahun selepas menunaikan haji
untuk membuat laporan. Khalifah Umar dikatakan berkebolehan dalam
memilih pegawai-pegawai yang cekap bagi melicinkan pentadbiran, sebagai
contohnya Muawiyah b. Abu Sufian, Amru b. al-Ass, Mughirah b. Syu’bah
dan Zaid b. Sumyah. <br />
<br />Sebelum seorang Gabenor itu dilantik, mereka haruslah
mengisytiharkan harta mereka bagi mengelakkan dari menerima rasuah.
Inilah syarat yang dikenakan oleh Khalifah Umar Al-Khattab bagi
menjamin keadilan dan kesucian Islam. <br />
<br />- Memperbaharui undang-undang pentadbiran tanah
<br />
<br />Perluasan kuasa Islam menuntut kepada Khalifah Umar untuk melakukan
pembaharuan terhadap sistem tanah. Di Mesir, Syria, dan Iraq misalnya,
segala tanah-tanah awam adalah menjadi milik kerajaan tempatan dan
segala hasil dari tanah tersebut akan digunakan untuk membiayai
kemudahan-kemudahan awam negara itu juga. Khalifah Umar menetapkan
tanah-tanah yang dimiliki oleh penduduknya tidak akan dirampas tetapi
ianya akan dikenakan cukai. <br />
<br />Tentera atau umat Islam dari negara lain tidak dibenarkan mengambil
tanah dari negara jajahan kecuali melalui pembelian. Ini berbeza dengan
amalan-amalan sebelumnya dimana tanah-tanah akan dibahagikan kepada
tentera yang menyertai peperangan. <br />
<br />
<br />B. Pembaharuan dalam bidang ekonomi
<br />
<br />Banyak pembaharuan yang dilakukan oleh Umar bagi mengagihkan
pendapatan kepada rakyat dan juga negara mengikut kehendak Islam. Kadar
dan sistem cukai telah diubah. Cukai yang dikenakan mengikut jenis
tanaman yang ditanam. Syarat-syarat yang menyusahkan rakyat dan tidak
adil akan dihapuskan. Beliau juga sering bertanyakan kepada
golongan-golongan Dzimmi (orang bukan Islam) untuk mengetahui samada
cukai yang dikenakan membebankan mereka. Inilah langkah yang dilakukan
oleh Umar sebelum pekara ini diperbaharui. Kesemua ini menyebabkan
pungutan cukai menjadi cekap dan perbendaharan negara bertambah. <br />
<br />Beliau juga turut memajukan sistem pertanian dengan membuka
tanah-tanah baru dan juga mengadakan projek pengairan, yang mana ianya
telah dilaksanakan di Mesir dan Iraq bagi menambahkan lagi hasil
pertanian. <br />
<br />
<br />C. Pembaharuan Dalam Bidang Sosial
<br />
<br />- Melakukan polisi baru untuk golongan Dzimmi
<br />
<br />Khalifah Umar telah mengadakan cukai tanah dan juga jizyah kepada
golongan ini. Cukai ini adalah berpatutan kerana rendah kadarnya dan
tidak menyusahkan mereka. Pernah suatu kali khalifah Umar memanggil 10
orang Dzimmi dari Kufah dan 10 orang Dzimmi dari Basyrah supaya mereka
bersumpah, bahawa cukai yang dikenakan keatas mereka tidak membebankan.
<br />
<br />Taraf dan hak awam di berikan sama rata seperti apa yang dinikmati
oleh orang Islam. Golongan Dzimmi yang masih menentang Islam akan
dibuang atau dihalau keluar negara. Harta mereka tidak akan dirampas,
malah harta mereka yang tidak dapat dipindahkan seperti ladang akan
dibayar ganti rugi oleh kerajaan Islam. <br />
<br />- Memperbaharui taraf kedudukan hamba
<br />
<br />Golongan hamba pada masa itu telah diberikan hak kepentingan sosial
dan taraf yang baik. Hamba tidak lagi dihina dan ditindas, mereka boleh
hidup bebas seperti orang-orang biasa, kecualilah bagi orang-orang yang
benar menentang Islam dalam peperangan. Umar menetapkan bahawa hamba
perempuan yang menjadi ibu tidak boleh dijual sewenang-wenangnya
seperti hamba-hamba lain. Begitu juga dengan hamba yang berkeluarga
tidak boleh dipisahkan dari keluarga mereka. <br />
<br />Taraf golongan hamba juga disamakan dengan tuannya dalam apa-apa
hal tertentu, pegawai-pegawai yang tidak menghormati dan menjaga hal
kebajikan hamba akan dikenakan tindakan oleh Khalifah Umar. Sebagai
contoh, Umar pernah melucutkan jawatan seorang pegawainya yang tidak
menziarahi pekerjanya yang sakit. <br />
<br />- Mengalakkan kegiatan keilmuan dan pelajaran
<br />
<br />Pelbagai langkah telah dilakukan oleh Khalifah Umar untuk
mengembangkan pelajaran al-Quran. Beliau menyediakan guru-guru bagi
mengajar pelbagai ilmu berhubung dengan keilmuan dan dihantar ke serata
tempat bagi yang memerlukan serta diberi gaji yang lumayan.
Sekolah-sekolah ditubuhkan di masjid-masjid bagi diajar pelajaran Islam
di seluruh wilayah Islam. Umat Islam diwajibkan menghafal surah-surah
tertentu didalam al-Quran bagi menghuraikan prinsip-prinsip utama
ajaran Islam seperti surah al-Baqarah, an-Nisa, al-Maidah dan
sebagainya. Golongan ini akan diberikan pelbagai ganjaran sebagai satu
usaha untuk menggalakkan menghafal kandungan al-Quran. <br />
<br />
<br />D. Pembaharuan Dalam Bidang Ekonomi
<br />
<br />- Memajukan sistem pertanian
<br />
<br />Khalifah Umar telah mewujudkan terusan bagi memajukan sistem
pertanian yang mana terusan tersebut seperti Terusan Amirul Mukminin
yang menghubungkan Sungai Nil dengan Laut Merah sepanjang 69 batu dari
bandar Fustat. Di Iraq pula beliau telah membina Empangan Abu Musa yang
menyambungkan Sungai Dujlah (Tigres) dengan bandar Basrah. <br />
<br />Tanah juga telah dikajiselidik bagi menempatkan tanaman-tanaman
yang bermutu. Rakyat juga digalakan untuk membuka tanah-tanah baru bagi
memperbanyakkan hasil pertanian. Tanah yang tidak dikerjakan akan
ditarik balik sekiranya tidak terdapat hasil pertanian di dalamnya.
Begitu juga beliau juga telah mengadakan sistem cukai bagi menambahkan
pendapatan negara. <br />
<br />Rumusan:
<br />
<br />Khalifah Umar adalah merupakan Khalifah yaang banyak melakukan
pembaharuan kepada negara Islam. Pentadbiran khalifah selepasnya pula
diberikan kepada Saidina Uthman b. Affan ra.<br /><br />Allahu 'alam...Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-50516529908378952892012-03-05T20:59:00.000-08:002012-03-05T21:17:51.719-08:00Kisah 10 Sahabat yg dijamin Masuk Syurga (1)<b>Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq ra</b>
<br />
<i>Khalifah Pertama, Teman Setia Yang Banyak Berkorban</i>
<br />
<br />
Muhammad SAW wafat tanpa meninggalkan pesan siapa yang harus
menggantikannya sebagai pemimpin umat.. Beberapa kerabat Rasul
berpendapat bahwa Ali bin Abu Thalib - misan dan menantu yang
dipelihara Muhammad SAW sejak kecil - yang paling berhak. Namun
sebagian kaum Anshar, warga asli Madinah, berkumpul di Balai Pertemuan
(Saqifa) Bani Saudah. Mereka hendak mengangkat Saad bin Ubadah sebagai
pemimpin umat. <br />
<a name='more'></a><br />
Ketegangan terjadi, Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah datang untuk
mengingatkan mereka. Perdebatan terjadi, sampai dua tokoh Muhajirin dan
Anshar - Abu Ubaidah dan Basyir anak Saad - membaiat Abu Bakar. Umar
menyusul membaiat. Demikian pula yang lainnya. Pertikaian selesai.
Selasa malam menjelang salat Isya - setelah Muhammmad SAW dimakamkan -
Abu Bakar naik ke mimbar di masjid Nabawi. Ia mengucapkan pidato
pertamanya sebagai khalifah. Pidato yang ringkas dan dan berkesan di
kalangan umat. Itu terjadi pada Juni 632, atau 11 Hijriah. <br />
<br />
Abu Bakar adalah orang pertama di luar kerabat Rasul yang memeluk
Islam. Ia dikenal sebagai orang yang selalu membenarkan ucapan Muhammad
SAW. Ketika orang-orang menghujat Muhammad SAW karena mengatakan baru
mengalami Isra' Mi'raj, Abu Bakar menyatakan keyakinannya terhadap
peristiwa itu. Ia menyiapkan perjalanan serta menemani Muhammad Saw
saat hijrah ke Madinah. Ia juga menikahkan putrinya, Aisyah, dengan
Rasul. <br />
<br />
Namun tak bererti kepemimpinan Abu Bakar mulus. Wafatnya Muhammad
SAW menimbulkan pembelotan besar-besaran dari berbagai kabilah yang
baru masuk Islam. Mereka tidak lagi patuh pada pemerintahan di Madinah.
Beberapa orang malah menyatakan diri sebagai Nabi. Aswad Al-Insa di
Yaman yang menyatakan diri sebagai Nabi dan membolehkan orang tidak
solat dan berzina, telah dibunuh oleh orang dekatnya saat Rasulullah
sakit. Sekarang ada Tulaihah dan Musailamah yang berbuat serupa. <br />
<br />
Di Madinah pun, Abu Bakar berselisih pendapat dengan Fatimah, putri
Muhammad SAW, mengenai cara pengelolaan wang negara. Keluarga Rasul -
termasuk Ali bin Abu Thalib - baru mengakui kepemimpinan Abu Bakar enam
bulan kemudian, setelah Fatimah wafat. <br />
Tugas pertama yang dilakukan Abu Bakar adalah melaksanakan amanat
Rasul: memberangkatkan pasukan Usamah bin Zaid ke arah Palestina dan
Syam. Ia sendiri - dalam usia 61 tahun - kemudian memimpin tentara
menggempur Tulaiha. Operasi militernya sukses. Setelah itu, Abu Bakar
membentuk 11 regu untuk menaklukkan kabilah-kabilah yang menolak
membayar zakat. Yakni dari Tihama di Laut Merah, Hadramaut di ujung
Lautan Hindia, sampai ke Oman, Bahrain, Yamama hingga Kuwait di Teluk
Persia. <br />
<br />
Pertempuran paling sengit terjadi melawan pasukan Musailamah yang
memiliki 40 ribu pasukan. Tentara dari Madinah sempat hancur. Berkat
kecerdikan panglima Khalid bin Walid, mereka memukul balik lawan.
Seorang tentara Khalid, Al-Barra, berhasil melompati benteng Al-Hadikat
dan membuka pintu dari dari dalam. Musailamah tewas. <br />
<br />
Pasukan Khalid kemudian bergerak ke Utara, menuju lembah Iraq yang
saat itu dikuasai kerajaan besar Persia. Pada 8 Hijriah, Raja Persia
Kisra merobek-robek surat yang dikirimkan Muhammad SAW. Rasul lalu
menyebut Allah akan merobek-robek kerajaan Persia pula. Saat itu tiba
melalui tangan Khalid bin Walid yang hanya membawa sedikit pasukan.
Dalam perang di Allais tercatat 70 ribu orang tewas. Setelah itu
Kerajaan Hira pun ditaklukkan. Jadilah seluruh wilayah Iraq sekarang
masuk dalam wilayah kekhalifahan Abu Bakar. <br />
<br />
Setelah itu, Khalifah Abu Bakar mengirim 24.000 pasukan ke arah
Syria, di bawah komando empat panglima perang. Mereka bersiap
menghadapi 240.000 pasukan Romawi - kekuatan terbesar di dunia pada
masa itu - yang diperintah Heraklius. Abu Bakar menetapkan Yarmuk
sebagai pangkalan mereka. Ia juga memerintahkan Khalid bin Walid - yang
berada di wilayah Iraq - untuk pergi ke Yarmuk dan menjadi Panglima
Besar di situ. Sebanyak 9000 pasukan dibawanya. <br />
<br />
Abu Bakar mencatat banyak keberhasilan. Di jazirah Arab, ia telah
berhasil menyatukan kembali umat Islam yang pecah setelah Rasul wafat.
Di masanya pula, Islam mulai menyebar ke luar jazirah Arab. Meskipun
demikian, ia tetap dikenal sebagai seorang yang sederhana. Ia hidup
sebagaimana rakyat. Tetap pergi sendiri ke pasar untuk berbelanja,
serta tetap menjadi imam solat di masjid Nabawi. <br />
<br />
Selama dua tahun tiga bulan memimpin umat, ia hanya mengeluarkan
8.000 dirham wang negara untuk kepentingan keluarganya. Jumlah yang
sangat sedikit untuk ukuran waktu itu sekalipun. Ia juga memerintahkan
pengumpulan catatan ayat-ayat Quran dari para sekretaris Rasul.
Catatan-catatan itu dikumpulkan di rumah Hafshah, putri Umar. Abu Bakar
meninggal dalam usia yang hampir sama dengan Rasul, 63 tahun.<br />
<br />
Allahu 'alam...Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-66933529098820013982011-06-30T10:02:00.000-07:002011-06-30T10:16:13.823-07:008 Punca Kesedihan dan Doa mengatasinya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCdQyUR93ERun3vRZBrQqyYjOdGw-Mp9tVRo2IncZVLSTaSSnkg4lShzi9R61jFLvZcLEb528qzxNigntZflCIlzfyw1qhw50b1nPhDxlWThG7UAnWnj4pwhAOGvKrQqfveKa77Fw2cSn/s1600/optimized-31052011w.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 100px; height: 80px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCdQyUR93ERun3vRZBrQqyYjOdGw-Mp9tVRo2IncZVLSTaSSnkg4lShzi9R61jFLvZcLEb528qzxNigntZflCIlzfyw1qhw50b1nPhDxlWThG7UAnWnj4pwhAOGvKrQqfveKa77Fw2cSn/s320/optimized-31052011w.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5624061328235676674" /></a><br />Abu Said Al-Khudhri radhiyallahu ’anhu bertutur: “Pada suatu hari Rasulullah saw masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah ra sedang duduk di sana. Beliau bertanya: ”Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kau sedang duduk di luar waktu sholat?” Dia menjawab: ”Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya: ”Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila kau baca maka Allah ta’aala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” Ia menjawab: ”Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,”Jika kau berada di waktu pagi maupun petang hari, bacalah do’a:<br /><br />اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ<br /><br />”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Kata Abu Umamah radhiyallahu ’anhu: ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud 4/353)<br /><a name='more'></a><br />Doa ampuh yang diajarkan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kepada Abu Umamah radhiyallahu ’anhu merupakan doa untuk mengatasi masalah hutang berkepanjangan. Di dalam doa tersebut terdapat beberapa permohonan agar Allah ta’aala lindungi seseorang dari beberapa masalah dalam hidupnya. Dan segenap masalah tersebut ternyata sangat berkorelasi dengan keadaan seseorang yang sedang dililit hutang.<br /><br />Pertama, ”Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih.” Orang yang sedang berhutang biasanya mudah menjadi bingung dan tenggelam dalam kesedihan. Sebab keadaan dirinya yang berhutang itu sangat potensial menjadikannya hidup dalam ketidakpastian alias bingung dan menjadikannya tidak gembira alias bersedih hati.<br /><br />Kedua, ”Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas.” Biasanya orang yang <br />berhutang akan cenderung menjadi lemah. Dan biasanya orang yang malas dan tidak kreatif dalam menjalani perjuangan hidup cenderung mudah berfikir untuk menacari pinjaman alias berutangketika sedikit saja menghadapi rintangan dalam hidup. Sedangkan orang yang rajin cenderung tidak berfikir untuk berhutang selagi ia masih punya ide solusi selain berhutang dalam hidupnya. Orang rajin bahkan akan menolak bilamana memperoleh tawaran pinjaman uang karena ia anggap itu sebagai suatu beban yang merepotkan.<br /><br />Ketiga, ”Aku berlindung kepada Engkau dari sifat pengecut dan kikir.” Biasanya orang yang terlilit hutang menjadi orang yang diliputi rasa takut. Ia cenderung menjadi pengecut. Jauh dari sifat pemberani. Mentalnya jatuh dan tidak mudah memiliki kemantapan batin. Dan orang yang berhutang mudah menjadi kikir jauh dari sifat demawan. Bila kotak amal atau sedekah melintas di depannya ia akan membiarkannya berlalu Hal ini karena ia menggunakan logika ”Bagaimana aku bisa bersedekah, sedangkan hutangku saja belum lunas.”<br /><br />Keempat, ”Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Doa bagian akhir mengandung inti permohonan seorang yang terlilit hutang. Ia serahkan harapannya sepenuhnya kepada Allah ta’aala Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji agar menuntaskan problem hutang yang berkepanjangan membebani hidupnya. Di samping itu ia memohon agar dirinya dilindungi Allah ta’aala dari kesewenang-wenangan manusia. Kesewenangan dimaksud terutama yang bersumber dari fihak yang berpiutang. Sebab tidak jarang ditemukan bahwa fihak yang berpiutang lantas bertindak zalim kepada yang berhutang. Ia merasa telah menanam jasa dengan meminjamkan uang kepada yang berhutang. Lalu ia merasa berhak untuk berbuat sekehendaknya kepada yang berhutang apalagi jika yang berhutang menunjukkan gejala tidak sanggup melunasi hutangnya dengan segera.<br /><br />Itulah sebabnya dunia modern dewasa ini banyak diwarnai oleh berbagai tindak kezaliman. Sebab dalam era dunia modern manusia sangat mudah berhutang. Dalam kebanyakan transaksi manusia dianjurkan untuk terlibat dalam hutang alias transaksi yang tidak tunai. Sedikit sedikit kredit. Apalagi skema pelunasan hutangnya melibatkan praktek riba yang termasuk dosa besar. Islam adalah ajaran yang menganjurkan manusia untuk membiasakan diri bertransaksi secara tunai. Ini bukan berarti Islam mengharamkan berhutang. Hanya saja Islam memandang bahwa berhutang merupakan suatu pilihan yang bukan ideal dan utama. Itulah sebabnya ayat terpanjang di dalam Al-Qur’an ialah ayat mengenai berhutang, yaitu surah Al-Baqarah ayat 282.<br />Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu didatangi anaknya yang hendak meminjam uang. Lalu ia berkata kepadanya ”Nak, aku tidak punya uang.” Lantas anaknya mengusulkan agar ayahnya pinjamkan dari Baitul Maal (Simpanan Kekayaan Negara). Maka Umar-pun menulis memo kepada pemegang kunci Biatul Maal yang isinya: ”Wahai bendahara, tolong keluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk aku pinjamkan ke anakku. Nanti biar aku cicil dengan potong gajiku tiga bulan ke depan.”<br />Maka memo tersebut dibawa oleh anaknya dan diserahkan kepada bendahara. Tidak berapa lama iapun kembali menemui ayahnya dengan wajah murung. ”Ayah, aku tidak menerima apa-apa dari bendahara kecuali secarik kertas ini untuk disampaikan kepadamu.” Maka Umar menyuruh anaknya membacakan isi memo balasan itu. Isinya ”Wahai Amirul Mu’minin Umar bin Khattab, bagiku sangatlah mudah untuk mengeluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk engkau pinjam. Namun aku minta syarat terlebih dahulu darimu. Aku minta agar engkau memberi jaminan kepadaku bahwa tiga bulan ke depan Amirul Mu’minin Umar bin Khattab masih hidup di dunia untuk melunasi hutang tersebut.” Maka Umar langsung beristighfar dan menyuruh anaknya pulang…!<br /><br /><a href="http://www.iluvislam.com/berita/dunia/2882-kes-gangguan-mental-meningkat-setiap-tahun.html">Gangguan mental meningkat setiap tahun</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-48769498501279606162011-05-08T20:16:00.000-07:002011-05-08T20:20:53.971-07:00Abu Sangkan: Penjelasan Solat khusyuk<iframe width="300" height="249" src="http://www.youtube.com/embed/U8p4MMEIg70" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-63680703256288850762011-05-02T21:17:00.000-07:002011-05-02T21:22:28.270-07:00SAWANIH WA KHAWATIR سوانح وخواطر: Renungkan Sejenak Kekerdilan Kita<a href="http://sawanih.blogspot.com/2011/04/renungkan-sejenak.html?spref=bl">SAWANIH WA KHAWATIR سوانح وخواطر: Renungkan Sejenak Kekerdilan Kita</a>: "Tinggalkan sebentar dulu memikir tentang dunia akhir zaman yang penuh huru-hara ini... tentang kemelut politik yang menjengkelkan... tenta..."<br /><br /><object style="height: 200px; width: 300px"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/9BjHvwSvpOw?version=3"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/9BjHvwSvpOw?version=3" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowScriptAccess="always" width="300" height="200"></object><br /><br /><object style="height: 200px; width: 300px"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/HEheh1BH34Q?version=3"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/HEheh1BH34Q?version=3" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowScriptAccess="always" width="300" height="200"></object>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-92233097719498549502011-05-02T21:09:00.000-07:002011-05-02T21:14:25.038-07:00Alam Ilmi: Hang Tuah dan Hizib<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMuDOXA7kqnbMm5nnmrptCxEMI63djpfAJcbqD7ljHJNifprMqMS0LOoUcE-QyaTYL_YJizaiyzXIIXF7vKDCBQVyFsjY-67K0CDlumKK4fFFEu7Ees6wpaTu89reZUcccy0ZQi-I0nFFF/s1600/scan0002.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 278px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMuDOXA7kqnbMm5nnmrptCxEMI63djpfAJcbqD7ljHJNifprMqMS0LOoUcE-QyaTYL_YJizaiyzXIIXF7vKDCBQVyFsjY-67K0CDlumKK4fFFEu7Ees6wpaTu89reZUcccy0ZQi-I0nFFF/s320/scan0002.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5602337458943249074" /></a><br /><br />Selepas hampir 500 tahun kejatuhan Empayar Melaka,manuskrip pertama yang menyenaraikan lakaran pelbagai jenis keris termasuk keris legenda ‘Taming Sari’ berjaya ditemui.<br /><br />Manuskrip dipercayai berusia 250 tahun itu ditemui seorang pengkaji sejarah, Wan Ahmad Arshad, 41, di Terengganu kira-kira tiga bulan lalu.<br />Menurutnya, dia mengambil masa tiga bulan untuk membuat kajian dan menterjemah kandungan manuskrip setebal 33 muka surat itu.<br /><br />“Ada 27 lakaran pamor atau bahagian tepi bilah keris disenaraikan dalam manuskrip itu termasuk Taming Sari dan keris milik Hang Jebat.<a href="http://hanputra.blogspot.com/2009/07/lakaran-keris-taming-sari.html">Alam Ilmi: Hang Tuah dan Hizib</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-28984560038589292372011-04-26T07:52:00.000-07:002011-04-26T08:02:20.952-07:00Kelebihan Membaca Al-Quran<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho8AYrghIUXnjNcdNJ44Vp06lYKu0I7_WFjo-XINXOU9uOzk2JbeHh5XijfYRDB20DNlTdMJ_za2Cf7mpIJvBZCa39IZAGNxf9vTQwswySAjMZhyphenhyphen_U74Mt7St3sEAuEawIzExPcSmQtfPu/s1600/2011-04-26_225431.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 140px; height: 96px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho8AYrghIUXnjNcdNJ44Vp06lYKu0I7_WFjo-XINXOU9uOzk2JbeHh5XijfYRDB20DNlTdMJ_za2Cf7mpIJvBZCa39IZAGNxf9vTQwswySAjMZhyphenhyphen_U74Mt7St3sEAuEawIzExPcSmQtfPu/s320/2011-04-26_225431.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5599906079893111170" /></a><br />Antara kelebihan membaca Al-Quran ialah:-<br /><br />1. Ibadah yang paling utama dari segi bacaan<br /><br />2. Pahala membaca satu huruf daripada Quran (menurut Ibn Majah digandakan 400x, Ibn Al-Jauzi digandakan 700x)<br /><br />3. Balasan satu huruf yg dibaca ialah bidadari syurga, juga dikatakan balasan pokok di syurga<br /><a name='more'></a><br />4. Mengikut Ibnu Abbas r.a pembaca Quran ialah seorang hartawan dan pahala membaca tidak akan putus<br /><br />5. Selamat dari api neraka-mendapat kedudukan yg tinggi dan mulia bersama malaikat<br /><br />6. Pada hari Kiamat, Al-Quran akan menjadi pembela<br /><br />7. Pembaca akan memperolehi keamanan di dunia dan kemuliaan di syurga<br /><br />8. Membaca sebelum tidur akan mendapat kawalan malaikat<br /><br />9. Pembaca akan dimasukkan dalam golongan Siddiqin, Syuhada dan Solehin<br /><br />10. Menjadi cahaya di bumi dan menjadi sebutan oleh malaikat di langit<br /><br />11. Jika di baca di dalam rumah, akan memberi cahaya kepada rumah itu<br /><br />12. Membaca secara tadarus(bergilir-gilir) mendapat ketenangan, rahmat dan dikelilingi para malaikat.<br /><br />13. Pembaca yang mahir dan baik bacaan, diutamakan menjadi imam solat<br /><br />14. Seutama-utama manusia ialah yang mempelajari, mengajar dan menghayati ajaran quran<br /><br />15. Mempelajari satu ayat lebih baik daripada solat sunat 1000 rakaat<br /><br />Sumber : Buku bertajuk ” INDAHNYA HIDUP BERSYARIAT “Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-9501639046267627242011-04-22T05:49:00.000-07:002011-04-22T07:08:40.858-07:00Keajaiban Air Zam-zam<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEvUVTc7XR6GuIhcmC5Tn4U4O8xI601LpUhVyj42SlLrYfofzOAuYNBpUfmcsx-Q878RRSKfOOh9uZ_EPkXq__YZLAF4RWbT2-phbrvfIg0vBjKVsKcNk4BFBL9CHSeH4uT9-XWnASH_fF/s1600/air+zam2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 100px; height: 102px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEvUVTc7XR6GuIhcmC5Tn4U4O8xI601LpUhVyj42SlLrYfofzOAuYNBpUfmcsx-Q878RRSKfOOh9uZ_EPkXq__YZLAF4RWbT2-phbrvfIg0vBjKVsKcNk4BFBL9CHSeH4uT9-XWnASH_fF/s320/air+zam2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5598390570659672802" /></a><br />Dari Hadis Dan Nukilan Para Ilmuan, Terdapat 12 Manafaat Yang Mahsyur Dalam Air Zam-Zam.<br /><br /> Syaba'ah - Mengeyangkan<br /> Murwiyah - Menyegarkan<br /> Nafi'ah - Memberi Manafaat<br /> Afi'yah - Menyihatkan<br /> Maimunah - Keberkatan<br /> Barrah - Memiliki Kebaikanyifa<br /> Mahmudah - Kebaikan<br /> Kafiyah - Mencukupkan<br /> Mu'dzibah - Menghilangkan Dahaga<br /> Syifa Saqamin - Menyembuhkan Penyakit<br /><a name='more'></a><br /> Hazmatu Jibril - Keluar Dari Pijakan Tumit Jibril<br /> Maghfirah - Keampunan<br /><br />Sabda Rasulullah S.A.W, "Air ZAM-ZAM akan melaksanakan pesanan dan niat yang meminumnya" Serta "Barang siapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barang siapa minum untuk menyembuhkan penyakit, dia akan sembuh."<br /><br />"Sebaik-baik air di atas muka bumi adalah Air ZAM-ZAM, ianya mengenyangkan dan menyembuh penyakit." – HR Bukhari dan Muslim<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Air zam-zam penuh keberkahan. </span><br />Air zam-zam adalah sebaik-baik air di muka bumi ini. Sabda Rasulullah,<br /><br />خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ فِيهِ طَعَامٌ مِنَ الطُّعْمِ وَشِفَاءٌ مِنَ السُّقْمِ<br /><br />“Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam-zam. Air tersebut boleh menjadi makanan yang mengenyangkan dan boleh mengubati penyakit.”[5]<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLls0E_0qoTbOtoerxNR_ejGf7mFT58qrwj-9pMAr9BNqo_izLifkEmOUcThJS0d3Scl0wch06tH3ETRs0E7sH1W5yrCcTLG8R0jqHKBygkLoSnOPFjiNp2UOM24puGOPYAvoVZvjpqDl4/s1600/a_207.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 223px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLls0E_0qoTbOtoerxNR_ejGf7mFT58qrwj-9pMAr9BNqo_izLifkEmOUcThJS0d3Scl0wch06tH3ETRs0E7sH1W5yrCcTLG8R0jqHKBygkLoSnOPFjiNp2UOM24puGOPYAvoVZvjpqDl4/s320/a_207.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5598402406359458450" /></a><br />Boleh mengambil keberkahan dari air tersebut kerana hal ini telah diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dianjurkan bagi orang yang meminum air zam-zam untuk memerciki air tersebut pada kepala, wajah dan dadanya. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Air zam-zam menjadi makanan yang mengenyangkan.</span><br /><br />Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut air zam-zam,<br /><br />إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ<br /><br />“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.”[6]<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. Menyembuhkan penyakit. </span><br />Sebagian pakar feqah menganjurkan agar berbekal dengan air zam-zam ketika pulang dari tanah suci untuk menyembuhkan orang yang sakit. Dalilnya, dulu ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah membawa pulang air zam-zam (dalam sebuah botol), lalu beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan seperti ini. Diriwayatkan dari yang lainnya, dari Abu Kuraib, terdapat tambahan,<br /><br />حَمَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الأَدَاوَى وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلَى الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ<br /><br />“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membawa air zam-zam dalam botol atau tempat air. Ada orang yang tertimpa sakit, kemudian beliau menyembuhkannya dengan air zam-zam.”[7]<br /><span style="font-weight:bold;"><br />4. Do’a boleh terkabulkan melalui keberkahan air zam-zam</span><br /><br />Hendaklah seseorang memperbanyak do’a ketika meminum air zam-zam. Ketika meminumnya, hendaklah ia meminta pada Allah kemaslahatan dunia dan akhiratnya. Sebagaimana hal ini terdapat dalam hadits, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /><br />مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ<br /><br />“Air zam-zam sesuai keinginan ketika meminumnya.”[8] [Maksudnya do’a apa saja yang diucapkan ketika meminumnya adalah do’a yang mustajab]. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ketika meminum air zam-zam, beliau berdo’a:<br /><br />اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً ناَفِعاً ، وَرِزْقاً وَاسِعاً وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ<br /><br />Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, ilmu yang bermanfaat, rezki yang melimpah, dan kesembuhan dari setiap penyakit. Namun riwayat ini adalah riwayat yang dho’if (lemah).[9]<br /><br /><iframe title="YouTube video player" width="300" height="250" src="http://www.youtube.com/embed/DpkFWd5bMhc" frameborder="0" allowfullscreen></iframe><br />Catatan: Para ulama bersepakat bolehnya menggunakan air tersebut untuk bersuci. Namun mereka mengatakan sebaik mungkin dijauhi untuk hal-hal yang rendah seperti membersihkan najis dan semacamnya[10]. Al ‘Allamah Al Bahuti rahimahullah dalam Kasyful Qona’ mengatakan,<br /><br />كَذَا يُكْرَهُ ( اسْتِعْمَالُ مَاءِ زَمْزَمَ فِي إزَالَةِ النَّجَسِ فَقَطْ ) تَشْرِيفًا لَهُ ، وَلَا يُكْرَهُ اسْتِعْمَالُهُ فِي طَهَارَةِ الْحَدَثِ<br /><br />“Dimakruhkan menggunakan air zam-zam untuk menghilangkan najis saja, dalam rangka untuk memuliakan air tersebut. Sedangkan menggunakannya untuk menghilangkan hadats[11] tidaklah makruh.”[12]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-11476938284097624812011-04-14T21:15:00.000-07:002011-04-14T21:43:47.756-07:00Solat Khusuk itu Mudah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcrkqz8Hi4Ze0X6Tx3zEcxCI1v-gZ_vurKFZc-h8nMw9nEXYsjb30MfLEQqpeRmPQHqfrDqNSqNz0RrH71cR9y0B2RNUhsCgJEEOoQ31UGJ3XnSkW-pxuQPIfiK3Ht4ZOHGcoeYNmmJriJ/s1600/2011-04-15_120818.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 218px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcrkqz8Hi4Ze0X6Tx3zEcxCI1v-gZ_vurKFZc-h8nMw9nEXYsjb30MfLEQqpeRmPQHqfrDqNSqNz0RrH71cR9y0B2RNUhsCgJEEOoQ31UGJ3XnSkW-pxuQPIfiK3Ht4ZOHGcoeYNmmJriJ/s320/2011-04-15_120818.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5595661866699124322" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Siapkan diri untuk khusyu'</span><br /><br />Anda diajak untuk memahami teori dasar mengenai shalat khusyu’ dan melatih sikap-sikap yang diperlukan ketika kita shalat. Latihan-latihan yang dianjurkan sangat penting untuk dilakukan. Rangkaian kata dan kalimat pada tulisan tidak akan mampu menjelaskan dengan baik apa yang dirasakan. <br /><a name='more'></a><br />Dengan melakukan latihan, diharapkan Anda dapat merasakan suasana-suasana khusyu’ yang diperoleh dari sikap-sikap tersebut sehingga akan lebih memahami apa yang saya utarakan. <br /><br />Seperti halnya jika kita ingin menjelaskan rasanya durian kepada orang Rusia yang belum pernah makan buah durian sama sekali. Peluang terjadinya perbedaan persepsi sangat besar karena keterbatasan perbendaharaan kata, perbedaan idiom dan perbedaan pengetahuan. Rasa buah durian menjadi mudah dipahami dan tidak ada perbedaan persepsi, jika kita meminta dia untuk ikut memakannya. <br /><br />Karena itu, latihan harus dilakukan pada tiap-tiap tahapan dan dilakukan di luar shaoat. Setelah kita paham bagaimana melakukannya, maka kita tinggal membawanya dalam sholat. <br /><br /> Karena itu, lakukanlah persiapan sebelum download dan membaca halaman-halaman berikutnya. Luangkan waktu sekitar 2 jam, kenakan pakaian yang bersih dan carilah tempat yang tenang sehingga Anda dapat melakukannya dengan baik. Sebaiknya Anda berwudhu dulu, sehingga setelah selesai membaca, Anda dapat langsung mencobanya dengan melakukan shalat sunnah.<br /><br />Mudah-mudahan Allah berkenan menurunkan rasa khusyu' itu kepada kita semua.<br /><br />petikan dari e-book di atas. Muat turun PERCUMA dengan <a href="http://groups.yahoo.com/group/dzikrullah/files/">"Join" group dzikrullah</a><br />atau terus mengikuti seminar/latihan oleh Pak Abu Sangkan http://www.shalatcenter.com/homeUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-84636055750346921862011-04-11T07:56:00.000-07:002011-04-14T21:45:10.250-07:00Al-Quran: Keajaiban Naskah 22 dalam 1<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMxzg2f4lDf0P5sfhtGG8avOYvsNYWGOn1Z5BstON-52WylMt4I5g-bE27bAE7K3N7l5FxA6M0WDQg4WRqIJVlow75wlnhJgR2XpoIz0TQROA4WhhlDRGbiFhyphenhyphen6qlys-BQHmexScjchk5_/s1600/miracle1.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 238px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMxzg2f4lDf0P5sfhtGG8avOYvsNYWGOn1Z5BstON-52WylMt4I5g-bE27bAE7K3N7l5FxA6M0WDQg4WRqIJVlow75wlnhJgR2XpoIz0TQROA4WhhlDRGbiFhyphenhyphen6qlys-BQHmexScjchk5_/s320/miracle1.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594343157435513586" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuKU5ffqxCYWjHGwNL3_4gBPFMiaKWkWLC7DWrC8pr9X3TeYkhcItexRTltHYbv635R643-UMO62mKPYb6eF4HUNTOqEZRFcKlG4HOkoNVV0lHwhf5TQxAl31xlAsXHQOBYolgKTyb6Zp/s1600/miracle3.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 218px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuKU5ffqxCYWjHGwNL3_4gBPFMiaKWkWLC7DWrC8pr9X3TeYkhcItexRTltHYbv635R643-UMO62mKPYb6eF4HUNTOqEZRFcKlG4HOkoNVV0lHwhf5TQxAl31xlAsXHQOBYolgKTyb6Zp/s320/miracle3.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342759329376482" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx2Q8U2l1dBpYy10_L0uqCMZ5vQmJ40z12NRZ6klR7P4VTbwfO2OArsFJcoq__LOFi5twkk23Ac7MlnLltnohyphenhyphen2-6ydjL77o8KHQxnqe6xbSYf3-YDxVlBoyimDjiPvoFdgVSkqS_7CqY8/s1600/miracle4.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 221px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx2Q8U2l1dBpYy10_L0uqCMZ5vQmJ40z12NRZ6klR7P4VTbwfO2OArsFJcoq__LOFi5twkk23Ac7MlnLltnohyphenhyphen2-6ydjL77o8KHQxnqe6xbSYf3-YDxVlBoyimDjiPvoFdgVSkqS_7CqY8/s320/miracle4.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342578082080898" /></a><br /><a name='more'></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfHJrD1RnzLDMgIq60QSINPgShM9vmj09Cl-Ytjrrzkw4NKYSbpa1NYdQe4uvk7A828gfTqQncfw702KuESiE915T2KH08AasTRSL3lp9OTDg1gcxd01QPs7eQomhMEzakm44IWjP3_Ly/s1600/miracle5.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfHJrD1RnzLDMgIq60QSINPgShM9vmj09Cl-Ytjrrzkw4NKYSbpa1NYdQe4uvk7A828gfTqQncfw702KuESiE915T2KH08AasTRSL3lp9OTDg1gcxd01QPs7eQomhMEzakm44IWjP3_Ly/s320/miracle5.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342484534722178" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxgLeNJgTi-8VM6NMjYZ4gzrPMDX5GmzClu9gl_H8mKksaxioqDANj6dmighRbZSdlpq1rkk-WrjBGgF3GW5dJdAwymq6byeQsDwU6SpUoKGmpOT337MYURvyc5fN5EaJNIN_VR_jsJv93/s1600/miracle6.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 242px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxgLeNJgTi-8VM6NMjYZ4gzrPMDX5GmzClu9gl_H8mKksaxioqDANj6dmighRbZSdlpq1rkk-WrjBGgF3GW5dJdAwymq6byeQsDwU6SpUoKGmpOT337MYURvyc5fN5EaJNIN_VR_jsJv93/s320/miracle6.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342378181254706" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizTwQm9QOHo8AGO92BsmfRPW8Ga5y85BYnn5YsuiRtSqlZBqn4xG7jmtZl5xJu52ntyvIetgiUJssvFUANwrDEggr-u4fBlpioR-nDu6NKWH3WlCXmHYapngKx1E62FuqbBih-cPxCvqlo/s1600/miracle7.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 126px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizTwQm9QOHo8AGO92BsmfRPW8Ga5y85BYnn5YsuiRtSqlZBqn4xG7jmtZl5xJu52ntyvIetgiUJssvFUANwrDEggr-u4fBlpioR-nDu6NKWH3WlCXmHYapngKx1E62FuqbBih-cPxCvqlo/s320/miracle7.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342294351799506" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXf7Bt_4zXEZS3AmDDCtDH750tbpb7kD7Q__OBbYkSp1o94SUyLnhsOTEREEtYpdXonRkPM48uAbnN9BEtSbZjZ_YwWhqLcO3SohTe6flLHfF89A2K1HMZvu7sSfe8NbBTLmvp6Zej2N-/s1600/miracle8.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXf7Bt_4zXEZS3AmDDCtDH750tbpb7kD7Q__OBbYkSp1o94SUyLnhsOTEREEtYpdXonRkPM48uAbnN9BEtSbZjZ_YwWhqLcO3SohTe6flLHfF89A2K1HMZvu7sSfe8NbBTLmvp6Zej2N-/s320/miracle8.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342215392530834" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1P3n89FoyG7NbaFCQu1uUyjFfExPsUSdIi_VRx-B7U70eN2mdb7ChFGZ715hRWeQglHT0PiXy_qO9LNaSGR6HO5NIaSDuRfBgaEKlad5uPAJf5CEe5OdNHaBwgPxNNtV70vwuxZYSKsta/s1600/miracle9.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 122px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1P3n89FoyG7NbaFCQu1uUyjFfExPsUSdIi_VRx-B7U70eN2mdb7ChFGZ715hRWeQglHT0PiXy_qO9LNaSGR6HO5NIaSDuRfBgaEKlad5uPAJf5CEe5OdNHaBwgPxNNtV70vwuxZYSKsta/s320/miracle9.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342149487730322" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLITNxO62wR-GCcroq0jMcCshtC8KXp7IebN_MudTREuIRUzzdtqt0vsmlWmXX5OmV7u-nvhMuJ8DXgQ-TIEVeBb0kSN6isq284s_lNrkILwtDsCaB2H_849WD6sjm5DwcGTvnHEn1B2rY/s1600/miracle9.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 242px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLITNxO62wR-GCcroq0jMcCshtC8KXp7IebN_MudTREuIRUzzdtqt0vsmlWmXX5OmV7u-nvhMuJ8DXgQ-TIEVeBb0kSN6isq284s_lNrkILwtDsCaB2H_849WD6sjm5DwcGTvnHEn1B2rY/s320/miracle9.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594342075378085154" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzUKGcD5rklodWSUPiIzpsMyJXCTUEmF8peCUowTQxadwbqUlW2gUoG2AoXWRbEphTIIaUcoRtM7q-hwyresmzNBM65b8lUQvtpibwqf_lnlryQhFS-yUYHLxqNs2i6rdGtQU34yGQSHAd/s1600/miracle10.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 294px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzUKGcD5rklodWSUPiIzpsMyJXCTUEmF8peCUowTQxadwbqUlW2gUoG2AoXWRbEphTIIaUcoRtM7q-hwyresmzNBM65b8lUQvtpibwqf_lnlryQhFS-yUYHLxqNs2i6rdGtQU34yGQSHAd/s320/miracle10.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594341403572424962" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaVeqAdoHPZ5AQSkiAOcY8NGSUfDnYOg3cX5GCgPkj9aiSxET6uzDLpZOJCHPpgpdPhwgRaTX9_vBrBVzgde96XiV_Jen4rIwH5cS6WKE6GajdJ16BO6uVqF3TXNehj7QaZ24Qk2eZrff5/s1600/miracle11.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 135px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaVeqAdoHPZ5AQSkiAOcY8NGSUfDnYOg3cX5GCgPkj9aiSxET6uzDLpZOJCHPpgpdPhwgRaTX9_vBrBVzgde96XiV_Jen4rIwH5cS6WKE6GajdJ16BO6uVqF3TXNehj7QaZ24Qk2eZrff5/s320/miracle11.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594341315178443938" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrwaN78eRGckIH7JHTocld7-qbds5SSOL3qCx2cu5njfXx-aiiuHgvKPPG7yfbuAmDpmz6vNPFyovnnvw6eH2zyfB8L0OEevii0wf_1JKtfIW30PmUnY_ad0Sp0wlMiBuUCtxNN3N0Th1_/s1600/miracle12.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 222px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrwaN78eRGckIH7JHTocld7-qbds5SSOL3qCx2cu5njfXx-aiiuHgvKPPG7yfbuAmDpmz6vNPFyovnnvw6eH2zyfB8L0OEevii0wf_1JKtfIW30PmUnY_ad0Sp0wlMiBuUCtxNN3N0Th1_/s320/miracle12.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594341249001590354" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu9M9XMLu3Zqlnoq9rbBFdUokRmxJOsOKyMvTH0qPiALrtIemuxwxkt4VLN8HzrQROZKTGptxKVpYa8BG-H7-0lXv1TJrD1KsQdVTuUdq71asZDiFKQQuIVrO7XMhfsPpCfiX-Wu357oMj/s1600/miracle13.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu9M9XMLu3Zqlnoq9rbBFdUokRmxJOsOKyMvTH0qPiALrtIemuxwxkt4VLN8HzrQROZKTGptxKVpYa8BG-H7-0lXv1TJrD1KsQdVTuUdq71asZDiFKQQuIVrO7XMhfsPpCfiX-Wu357oMj/s320/miracle13.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594341159451966258" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5kE6HK0GQ3dp3e9GAHe315bCIOLg2hCgV9lj6UXBx3XmNLHS4Ah5_L1-Q1hPdnGA25Q8oIumKIkiEe0BUw77LoTQgt8NXXws9gHEGV0riwMw5zPDPVPica95rFSWRT3Eo_r8DD8EY3Cfl/s1600/miracle14.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5kE6HK0GQ3dp3e9GAHe315bCIOLg2hCgV9lj6UXBx3XmNLHS4Ah5_L1-Q1hPdnGA25Q8oIumKIkiEe0BUw77LoTQgt8NXXws9gHEGV0riwMw5zPDPVPica95rFSWRT3Eo_r8DD8EY3Cfl/s320/miracle14.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594341091968783986" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRB6OMvhrpGGxvRPjvv-0WYkYZVP89y7SYx3qxj1gwSu2Cnz6o4NP7kdJft10Tet0XIKh2YWTywAnabB_ZrE5AjidwJ6D-7GwJtRLhSGdWihfd976jfbOyF4siSRSc3BH12MUKa1GM1YFJ/s1600/miracle15.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 158px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRB6OMvhrpGGxvRPjvv-0WYkYZVP89y7SYx3qxj1gwSu2Cnz6o4NP7kdJft10Tet0XIKh2YWTywAnabB_ZrE5AjidwJ6D-7GwJtRLhSGdWihfd976jfbOyF4siSRSc3BH12MUKa1GM1YFJ/s320/miracle15.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594341020212170626" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilcr5CzahuigxPowHZv176IP4b3BaJcyrGEJJrB98kOaw0zgIbIFQxMVsYy4aiyFGhVIZmutn63GUAUQQkPsxJAZiyOGsJAE645aq7I04jje9B0ZQo24LJLScSSXzQBFryQs0Ar-XJeQmN/s1600/miracle16.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 143px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilcr5CzahuigxPowHZv176IP4b3BaJcyrGEJJrB98kOaw0zgIbIFQxMVsYy4aiyFGhVIZmutn63GUAUQQkPsxJAZiyOGsJAE645aq7I04jje9B0ZQo24LJLScSSXzQBFryQs0Ar-XJeQmN/s320/miracle16.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340944104922866" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwt2hW-wHapBWnMcp8sVhT_yrDBCGbPg-_GzQh4y-kiVOmxdvME3U35KsKt-JLdnhUIVS80ZIZuIbjsGU-tFCqqy8XQFo75GDtYgBDeRbSiwplsjbY2FGmllGRYjBrxGCuPAK5_BdRLYCa/s1600/miracle17.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 281px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwt2hW-wHapBWnMcp8sVhT_yrDBCGbPg-_GzQh4y-kiVOmxdvME3U35KsKt-JLdnhUIVS80ZIZuIbjsGU-tFCqqy8XQFo75GDtYgBDeRbSiwplsjbY2FGmllGRYjBrxGCuPAK5_BdRLYCa/s320/miracle17.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340867800904434" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ-dE3Wy17EaI5xq3xgb1zxbVPvPZIldYOE-E6Vgl_qSs-lh7wYFUmJSc4Y2Gn6tLCP28Rst3PS0rGPa14qhWQqszsc0Fz2UGCP0E0zGBrAI_uSb-mtzpgu6a-5iZXv0kwOWEI2LjbFAWV/s1600/miracle18.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 245px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ-dE3Wy17EaI5xq3xgb1zxbVPvPZIldYOE-E6Vgl_qSs-lh7wYFUmJSc4Y2Gn6tLCP28Rst3PS0rGPa14qhWQqszsc0Fz2UGCP0E0zGBrAI_uSb-mtzpgu6a-5iZXv0kwOWEI2LjbFAWV/s320/miracle18.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340792991748370" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp6SceP_0fI9IEvgPrclIp7WbtWNF8LnH2nIeSLhvOraGbWZBjMRA5670x01MaJSXVpxsbr2tu9RKzW1TDwP2nm6m6hmiPuymcwH6ujHpi9_ttk33yCQAlx26Hj4vuJcwWj8i0ur1QxLDg/s1600/miracle19.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp6SceP_0fI9IEvgPrclIp7WbtWNF8LnH2nIeSLhvOraGbWZBjMRA5670x01MaJSXVpxsbr2tu9RKzW1TDwP2nm6m6hmiPuymcwH6ujHpi9_ttk33yCQAlx26Hj4vuJcwWj8i0ur1QxLDg/s320/miracle19.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340700461129506" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivI7ImkMbvtKantIFmEcg3y4ZAKu6UGKFcVs-jrTZjmfxYZ1WLEsT2Pch1-IfeH-f08ruJ0Oj2ZFtOShFF1cuasxYtiJ1577sOTJrvP0T92lQJjKi1EUrc10aSXZEZY8tc63W2okeO65bH/s1600/miracle20.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 226px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivI7ImkMbvtKantIFmEcg3y4ZAKu6UGKFcVs-jrTZjmfxYZ1WLEsT2Pch1-IfeH-f08ruJ0Oj2ZFtOShFF1cuasxYtiJ1577sOTJrvP0T92lQJjKi1EUrc10aSXZEZY8tc63W2okeO65bH/s320/miracle20.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340612275952114" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsfgFr7ugmrvCuduSlpVdtyc_DKedKY89JWaMg9MX__hZpVgTSF8s1GIWRv8RB9DmQkjLTSuhQO3ZhSYor8u6w8rYgkGoW2YMXFZ1K_ATchri6Oxe5G_S5FMIauaatVv6bJheAaOiAJeaI/s1600/miracle21.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsfgFr7ugmrvCuduSlpVdtyc_DKedKY89JWaMg9MX__hZpVgTSF8s1GIWRv8RB9DmQkjLTSuhQO3ZhSYor8u6w8rYgkGoW2YMXFZ1K_ATchri6Oxe5G_S5FMIauaatVv6bJheAaOiAJeaI/s320/miracle21.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340510441666754" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH9NdzMoj9gsVuZMvli5K8YifeCP5gaEg_pCbAzIAleVIXVwxUbn1PP80hl_LulLVKMV0ugnui4ACS19IAAreX7w1fmzu9coq9NUlGnVptCtW6Em7b88rpRBC43cT_-6Ecgp3iV_y1aig6/s1600/miracle22.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 170px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH9NdzMoj9gsVuZMvli5K8YifeCP5gaEg_pCbAzIAleVIXVwxUbn1PP80hl_LulLVKMV0ugnui4ACS19IAAreX7w1fmzu9coq9NUlGnVptCtW6Em7b88rpRBC43cT_-6Ecgp3iV_y1aig6/s320/miracle22.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340399066509202" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCqaQLxftk_PhBN7C_a84F8Uz_U-fN2RFjV3ZnNmitL-tsX7zciCkzxaav7IzIjplDTxFrffKcJpF3fQ0QyezadwnIc1YO7rRJgtSknNUERROCJyfn_HLt2ABXxJsFMF0KxWLNY20b5q8q/s1600/miracle23.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 273px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCqaQLxftk_PhBN7C_a84F8Uz_U-fN2RFjV3ZnNmitL-tsX7zciCkzxaav7IzIjplDTxFrffKcJpF3fQ0QyezadwnIc1YO7rRJgtSknNUERROCJyfn_HLt2ABXxJsFMF0KxWLNY20b5q8q/s320/miracle23.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340273372974226" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZycK2ceKyPhw7BcTX4IoeDitlq90Io6m38Q21l5Xbg7x-kaU5HR7j4SelBBZwACd9rsNAvQkV0bifc9-GhTgwyPRGccm6JP8ZOPe_ONyeL8hGJtX3OD410SqTH8YVaF-1V3O3YmjSRp1D/s1600/miracle24.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZycK2ceKyPhw7BcTX4IoeDitlq90Io6m38Q21l5Xbg7x-kaU5HR7j4SelBBZwACd9rsNAvQkV0bifc9-GhTgwyPRGccm6JP8ZOPe_ONyeL8hGJtX3OD410SqTH8YVaF-1V3O3YmjSRp1D/s320/miracle24.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5594340188872552802" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-65621457725646470542011-04-05T00:24:00.000-07:002011-04-12T00:57:05.391-07:00Muat Turun rancangan kegemaran Radio IKIMAnda boleh memuat turun rancangan kegemaran anda di Radio IKIM andainya anda telah terlepas. <a href="http://www.ikimfm.my/ikimfm/index.php?option=com_content&view=article&id=55">KLIK SINI</a>.<br /><br />Antara yang menarik<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHIgyoXfEsaYJU01K_IT1Mf4rzQ1h_U94TL1t0qt0eoLOfETAImvzEr1UPMzPFMVXVgVK32XlzFz-0Zg5-au35bcBhTz13atblos6VhXI_S93qtxGHjq2YEbAU9aa_Jlpo6R3TRyPh1UWo/s1600/2011-04-05_152652.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHIgyoXfEsaYJU01K_IT1Mf4rzQ1h_U94TL1t0qt0eoLOfETAImvzEr1UPMzPFMVXVgVK32XlzFz-0Zg5-au35bcBhTz13atblos6VhXI_S93qtxGHjq2YEbAU9aa_Jlpo6R3TRyPh1UWo/s320/2011-04-05_152652.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591997874932233202" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDTZdQyHP94DJhw_fioVIeTAs4JBCEXYnsMQVUOM9UXXu2CStVqNsACPGld4t2XP-zkxiUQdSjgaGG7aoghn2a3RC1ki-bATMs0GVsSFY2Ok8Q4U-7DaDH0ku4wvEEZOJNhekIhtHR81Vn/s1600/2011-04-05_152713.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 98px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDTZdQyHP94DJhw_fioVIeTAs4JBCEXYnsMQVUOM9UXXu2CStVqNsACPGld4t2XP-zkxiUQdSjgaGG7aoghn2a3RC1ki-bATMs0GVsSFY2Ok8Q4U-7DaDH0ku4wvEEZOJNhekIhtHR81Vn/s320/2011-04-05_152713.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591998054799767490" /></a><br /><br />Rancangan lain:<br />1.Tafsir al-Qur'an (Y.Bhg. Dr. Zahazan Mohamed)<br />2.Hayya Bil Arabiah (Y.Bhg. Dr. Majdi Hj. Ibrahim)<br />3.Dunia Ekonomi (Y.Bhg. Datuk Nik Mustapha Hj. Nik Hassan - Ketua Pengarah IKIM) <br />4.Al-Daurah (Y.Bhg. Dr. Zulkifli Mohamad al-Bakri)<br />5.Keluarga Sakinah (Y.Bhg. Prof. Dato' Dr. Sidek Baba)<br />6.Mahligai Kasih (Y.Bhg. Prof. Dato' Dr.Zaleha Kamaruddin - Timb. Ketua Pengarah IKIM)<br />7.Worldview of Islamic Economics (Y.Bhg. Datuk Nik Mustapha Hj. Nik Hassan)<br />8.Islam Itu Indah (Y.Bhg. Prof. Dr. Muhaya Mohamad)<br />9.Topik Jumaat<br />10.Temuramah EksklusifUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-27055053045751457272011-03-23T08:04:00.000-07:002011-03-23T08:11:37.214-07:0050 Gambar Cantik Supermoon Seluruh Dunia<span style="font-weight:bold;">Orlando, Florida</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8fLNK2BZdzyujKoMVQ7uxA8UCU4HmevodkPMV5X0NPtc6qFBLqYk5YpXVa1h3NC5DVVPBjQ7MffuT_2boiZsjwCH2tFcso4Sf1ZlLhb_YRWZOm4DdI7KNrmWxhGPRRE6dXcycti7vqzNP/s1600/enhanced-buzz-32600-1300640307-1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8fLNK2BZdzyujKoMVQ7uxA8UCU4HmevodkPMV5X0NPtc6qFBLqYk5YpXVa1h3NC5DVVPBjQ7MffuT_2boiZsjwCH2tFcso4Sf1ZlLhb_YRWZOm4DdI7KNrmWxhGPRRE6dXcycti7vqzNP/s320/enhanced-buzz-32600-1300640307-1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5587292826213192514" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Logan Airport, Boston</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6XQPz9a1Qw3w7NTzAn4ktMpFD0TpxnDJI39qIA0LDXUENB9KUtGih1eubOabTeqNvI8HIy_4_vN-kutLD2CAHONB3c9HJVjG3zQtumtYsQ-KVaDvFd39CKjEVxZK0xIDg3LqSAYrH2W7s/s1600/enhanced-buzz-32588-1300640184-2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 140px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6XQPz9a1Qw3w7NTzAn4ktMpFD0TpxnDJI39qIA0LDXUENB9KUtGih1eubOabTeqNvI8HIy_4_vN-kutLD2CAHONB3c9HJVjG3zQtumtYsQ-KVaDvFd39CKjEVxZK0xIDg3LqSAYrH2W7s/s320/enhanced-buzz-32588-1300640184-2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5587292102137380002" /></a><br /><a href="http://layarminda2.blogspot.com/2011/03/50-gambar-cantik-supermoon-seluruh.html?spref=bl">layarminda2: 50 Gambar Cantik Supermoon Seluruh Dunia</a>: "Ini adalah koleksi gambar fotografer seluruh dunia sempena fenomena supermoon yang berlaku pada hari sabtu yang lepas (19 March 2011). Diaku..."Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-84682397316659415542011-02-27T18:50:00.000-08:002011-02-27T21:59:03.558-08:00Membaca Al-Quran Bertajwid di internetPembaca semua kini dapat membaca quran dengan mudah di internet.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhI9kAQKnmcW3tA7h0FtMHNhVMmnGFDl46_ayT61h_6DGrlxgFRlH7tvwxchKQLH6_87yhqw1P03RueISxWKGx1_OgvqOXqWIlnDJDn5kDwM7fWx2EB2mhuiDedBCuq-XMlmQQiHj268-6/s1600/QURAN.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 104px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhI9kAQKnmcW3tA7h0FtMHNhVMmnGFDl46_ayT61h_6DGrlxgFRlH7tvwxchKQLH6_87yhqw1P03RueISxWKGx1_OgvqOXqWIlnDJDn5kDwM7fWx2EB2mhuiDedBCuq-XMlmQQiHj268-6/s320/QURAN.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5578567648711073602" /></a><br />Anda boleh memilih surah dengan mudah dengan tajwid berwarna. Anda juga boleh mendengar bacaan dari pelbagai qari.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjVTeNRTxxqRPI83_KiO_IFVmQPz8kpOvQ8JgQL-xfU3E95b5I-KLPMUp15mT-pQ4xZpNUY9eeMPymOCflSPIZ78-SiLAypViD2eVRB_WNQsyBvAYhpzybk7ppmeDDPlBhGeKWxTQSWYqR/s1600/QURAN2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjVTeNRTxxqRPI83_KiO_IFVmQPz8kpOvQ8JgQL-xfU3E95b5I-KLPMUp15mT-pQ4xZpNUY9eeMPymOCflSPIZ78-SiLAypViD2eVRB_WNQsyBvAYhpzybk7ppmeDDPlBhGeKWxTQSWYqR/s320/QURAN2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5578568234343280722" /></a><br /><a href="http://www.quranexplorer.com/quran/default.aspx?TajweedRules=1">Al-Quran Bertajwid</a> Bagi mendapatkan tulisan jawi yang cantik, digalakkan guna Microsoft Explorer.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7745425478318811211.post-7939861600243203632011-02-27T06:23:00.000-08:002011-02-27T21:59:34.034-08:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWxmKwWnmryPEwuXJK4PmRns1hlnTDH5q5MNPsQSwyR2pvc0_AdlDOW23TqAqmtpmBNra8UFasiD1Xeh0JjJ_gi8n25RPNduLyJqD6U7MRSn6RNNjuIdYhi0xYl1Yi8G-8whAlBXvKWsoN/s1600/2011-02-27_222909.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWxmKwWnmryPEwuXJK4PmRns1hlnTDH5q5MNPsQSwyR2pvc0_AdlDOW23TqAqmtpmBNra8UFasiD1Xeh0JjJ_gi8n25RPNduLyJqD6U7MRSn6RNNjuIdYhi0xYl1Yi8G-8whAlBXvKWsoN/s320/2011-02-27_222909.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5578376397410328946" /></a><br />Blog ini menjadi pusat penghubung kepada laman-laman utama berkaitan Islam.Unknownnoreply@blogger.com0